Suara.com - Masyarakat perkotaan merupakan kelompok yang paling rentan mengalami stres. Psikolog Liza Marielly Djaprie, M.Si, Psi, SC mengatakan stres dapat berdampak pada penurunan fungsi kognitif seperti lupa, dan memicu peningkatan emosi negatif seperti rasa cemas, sedih, depresi hingga kemarahan.
"Umumnya diikuti pula oleh kesulitan tidur, hilangnya nafsu makan atau gangguan kesehatan lainnya. Beberapa penderita bahkan memiliki keinginan untuk bunuh diri karena tidak melihat alternatif lain yang lebih baik," ujar psikolog Liza pada diskusi publik bertema 'Urban Living & Stres Management' di Jakarta, Rabu (12/4/2017).
Ia menambahkan, untuk mencegah efek negatif tersebut, masyarakat perkotaan perlu mengelola stres dengan baik. Hal ini bertujuan bukan untuk menghilangkan stres tapi bagaimana mengasah kemampuan diri dalam berdamai dengan stres.
"Mengelola stres bisa dengan meditasi. Pikiran kita kan senang loncat-loncat ke masa lalu lalu akhirnya timbul penyesalan dan membuat kita jadi stres. Dengan meditasi kita belajar untuk fokus bernapas untuk saat ini sehingga stres bisa dikurangi," tambah Liza.
Meditasi, tambah dia, bisa dilakukan dimanapun termasuk ketika menghadapi kemacetan. Hal ini dapat membantu seseorang mengurangi tingkat stres yang dialaminya.
"Nikmatin saja meditasi di mobil saat macet. Mau diapain juga kan faktanya tetap terjebak macet. Dengan menerima maka tingkat stres menurun dan kita bisa bernapas lebih lega," pungkas Liza.
Ini yang Perlu Dilakukan saat Mengalami Stres
Rabu, 12 April 2017 | 21:21 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Tanda Kucing Kamu Sedang Stres dan Cara Mengatasinya
24 November 2024 | 14:53 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 11:52 WIB
Lifestyle | 10:57 WIB
Lifestyle | 10:51 WIB
Lifestyle | 09:19 WIB