Ketua sanggar Mangun Darmo Tumpang Malang, Ki Soleh Adi Pramono mengatakan, kolaborasi 103 penari kolosal grebeg Jowo dengan 103 pemain keyboard dan vocal voice of Malang menunjukkan eksistensi diri bahwa tari topeng Malang dapat berkolaborasi menjadi satu pertunjukan musik kontemporer.
"Inilah kreatifitas berkesenian yang tiada henti dan tidak pernah mati," ujar Ki Soleh di Malang, Jawa Timur, Rabu (12/4/2017).
Ki Soleh yang juga guru tari dalang wayang topeng akhir-akhir ini mengaku gelisah tentang arti pentingnya seni dan budaya dalam kehidupan. Menurutnya, generasi muda saat ini tidak banyak yang paham seni tari topeng Malang ini.
Baca Juga: Malang Musik Bersatu Bakal Marakkan HUT 103 Tahun Kota Malang
Adanya event kolaborasi dalam Voice of Malang akhir pekan ini, menurut dia, akan menjawab kegelisahannya, yakni bangkitnya kembali tari topeng Malang yang menjadi ciri khas (icon) Malang.
Ki Soleh pun berharap event tersebut menjadi momentum bangkitnya kesadaran masyarakat Malang akan pentingnya seni budaya di Malang yang menyejarah.
"Voice of Malang mesti menjadi suguhan yang menarik dan spektakuler untuk lebih mewarnai seni budaya di Kota Malang," tukas pengrajin topeng Malang itu.
Diketahui, 103 penari kolosal grebeg Jowo akan berkolaborasi dengan 103 pemain keyboard dan vocal voice of Malang bakal meriahkan HUT ke-103 Kota Malang. Acara yang dihelat oleh Sekolah Budaya Tunggulwulung dan Kampung Budaya Polowijen ini bertajuk "Malang Adalah Bumi Para Pemberani". Acara kolaborasi tersebut akan digelar pada 16 April 2017, jam 09.30-selesai di alun-alun Tugu Kota Malang.