Suara.com - Jika Anda merasa tak bergairah bercinta akhir-akhir ini, ditambah kondisi tubuh yang mudah lelah, maka waspadai penurunan kadar hormon testosteron atau juga dikenal dengan sebutan hipogonadisme.
Disampaikan dokter spesialis andrologi, Nugroho Setiawan, hipogonadisme banyak dialami lelaki seiring dengan bertambahnya usia. Sebuah studi, kata dia, menunjukkan, 38.7 persen lelaki berusia di atas 45 tahun memiliki kadar testosteron di bawah angka normal, yakni 300ng/mL5. Sementara 30 persen lelaki berusia 40-79 persen juga mengalami hal yang sama.
"Hipogonadisme merupakan gejala klinis dimana lelaki kekurangan testosteron karena testis gagal memproduksinya. Kondisi ini bisa dialami pada lelaki sejak lahir atau pada usia yang semakin lanjut," ujar dia pada temu media 'Seputar Masalah Intim Lelaki' di Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Ia menambahkan, rendahnya kadar testosteron tak hanya memungkinkan seorang lelaki kehilangan gairah bercinta, tapi juga berisiko mengalami gangguan dalam mempertahankan massa otot, tulang yang sehat dan suasana hati yang positif.
Baca Juga: Studi: Perangkat Samsung Ber-OS Tizen Mudah Diretas!
Beberapa gejala lainnya yang mengarah pada rendahnya kadar testosteron meliputi disfungsi ereksi, mudah lelah, mudah berkeringat dan bertambahnya ukuran lingkar pinggang. Seringkali kondisi ini dianggap lazim karena dikaitkan dengan bertambahnya usia.
"Dampak kekurangan testosteron yang sangat mengganggu adalah penurunan libido dan disfungsi ereksi yang dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga," tambah dia.
Kekurangan testosteron, menurutnya, bisa diatasi dengan terapi sulih hormon testosteron. Namun, Ia menghimbau agar seseorang mengonsultasikan gejalanya terlebih dahulu sehingga mendapatkan penanganan yang tepat dan kualitas hidup dapat diperbaiki.
"Gejala pada setiap orang berbeda dan biasanya dokter akan melihat kadar testosteron dari pemeriksaan darah. Sehingga dianjurkan bagi lelaki yang mengalami gejala-gejala defisiensi testosteron untuk segera berkonsultasi dan memeriksa kadar testosteronnya untuk mendapatkan terapi yang tepat," pungkasnya.
Baca Juga: Kena Kanker Stadium Tiga, Kondisi Renita Sukardi Memprihatinkan