Arkeolog Dwi Cahyono: Polowijen Lahir Pada 7 November 944 Masehi

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 06 April 2017 | 17:23 WIB
Arkeolog Dwi Cahyono: Polowijen Lahir Pada 7 November 944 Masehi
Seni Tari Topeng di Kampung Budaya Polowijen, Malang, Jawa Timur. [Dok Panitia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Anggota tim cagar budaya Kota Malang, Dwi Cahyono mengatakan, Prasasti Wurandungan/Kanuruhan B yang memuat informasi mengenai penetapan Wanua Panawjyan sebagai ‘Desa Perdikan (Sima)’ dapat dialternasikan sebagai petanda bagi Hari Jadi Polowijen.

Dikatakan Dwi, penetapan ‘status sima Panawjayan’, yakni pada hari Rabo Wage, tanggal 10 paro terang (suklapaksa), pada bulan Palguna, tahun Saka 865. Jika dikonfersikan dalam tarikh masehi, tanggal ini menjadi 7 Nopember 944 Masehi.

"Tepatlah kiranya untuk dijadikan sebagai petanda waktu, lantaran memuat suatu momentum historis bagi Desa Polowijen," kata Dwi di Malang, Jawa Timur, Kamis (6/4/2017).

Dwi yang juga arkeolog Universitas Negeri Malang itu, meminta ada baiknya desa Polowijen memiliki kepedulian terhadap perjalanan sejarah luhur desanya. Antara lain, dengan mengadakan ‘Perhelatan Seni Budaya Kampung’, yang dilaksanakan pada momentum waktu tertentu.

Baca Juga: 'Panawijyan' Ada di Prasasti Tamraprasasti Wurandungan Kanyuruhan

"Secara periodik kelak warga kampung Polowijen memperingati sebagai apa yang disebut dengan Hari Jadi Polowijen,” kata Dwi.

Sarasehan 'Mencari Hari Jadi Polowijen' adalah rangkaian kegiatan Persemian Kampung Budaya Polowijen yang bersamaan dengan HUT Kota Malang ke-103. Peresmian Kampung Budaya Polowijen dilakukan oleh Wali Kota Malang, Ir. H. Mochamad Anton (Abah Anton) di Polowijen, Kota Malang, 02 April lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI