"Kegiatan rutin kita psikoedukasi yang mengangkat masalah kesehatan jiwa. Biasanya kami mengundang psikiater dan psikolog untuk berbagi informasi pada para anggota kami," tambah dia.
Selain itu ada pula kegiatan Kumpul Bareng (kumbar) yang menjadi wadah para anggota untuk curhat mengenai pengalaman mereka saat mengalami kekambuhan atau menghadapi penolakan dari orang-orang terdekat mereka.
"Kami juga memberikan dukungan di dunia maya melalui support grup seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, dan lainnya. Di media tersebut kami berbagi tips bagaimana cara menghadapi bipolar ini," lanjut dia.
Baca Juga: Rayakan April Mop Google Hadirkan Ms. PAC-Maps
Tanggal 30 Maret ditandai sebagai Hari Bipolar Sedunia. Bipolar Care Indonesia mengadakan beragam kegiatan positif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas terhadap masalah kesehatan jiwa.
Dalam peringatan ini, Igi menekankan bahwa orang dengan masalah kesehatan jiwa sebenarnya sama dengan mereka yang mengidap penyakit fisik karena tersedia obat untuk mengatasinya.
Ia pun mengajak para penyandang bipolar untuk mengalihkan fokusnya pada kegiatan yang produktif dibandingkan memikirkan penilaian orang terhadap kondisinya.
Baca Juga: Hamil Kedua, Nikita Mirzani Pinjam Uang ke Bunga dan Riri
"Kami harap, lewat komunitas ini para anggota tidak hanya fokus pada gangguan jiwa yang dihadapi, tapi lebih pada kegiatan positif lain yang membuat mereka bisa berprestasi seperti orang normal lainnya," pungkas dia.