Suara.com - Bekerja dianggap sebagian orang sebagai kegiatan yang menimbulkan stres serta dapat menguras energi mental serta fisik. Akibatnya, hal tersebut dapat mengarah pada kinerja pekerjaan menjadi buruk, kegagalan untuk memenuhi tenggat waktu, kurangnya kreativitas dan menjadi sulit untuk bersaing serta banyaknya tugas tertunda.
Pemimpin tentu akan mengharapkan banyak dari produktivitas bawahannya. Namun jika sudah tak semangat dan bahkan cenderung menghambat perusahaan, apa yang sebaiknya dilakukan dalam situasi seperti ini?
Jawaban para peneliti adalah tidur siang untuk mendapat tambahan energi hingga sore. Terlebih lagi, tidur siang juga dianggap cukup mampu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
Menurut para ilmuwan dari University of Leeds di Inggris, tidur siang bisa mengurangi risiko diabetes, masalah jantung dan depresi, yang lebih mungkin terjadi ketika kita tidak cukup tidur.
Baca Juga: iPhone 8 Bakal Disematkan Fitur Kamera Baru yang Revolusioner
"Hilangnya satu jam di tempat tidur, sangat merugikan individu yang sudah berjuang dengan tidur mereka,” kata penulis utama studi, Nerina Ramlakhan.
“Jika Anda adalah salah satu dari 25 persen dari orang yang mendapat kurang tidur dari lima jam saat malam. Perubahan bisa membuat Anda down selama empat jam dan merupakan jumlah yang sangat rendah,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemimpin sebaiknya mempertimbangkan staf dan bawahannya mengambil waktu tidur siang singkat di kantor. Menurut peneliti, hal tersebut dapat membuat perbedaan besar. Temuan peneliti menunjukkan bahwa tidur siang pada waktu 14.00-16.00 dan beristirahat selama 20 menit dengan tidur siang bisa membuat perbedaan besar.
Tidur siang telah terbukti secara ilmiah meningkatkan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah dan dapat menyeimbangkan kembali sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut berarti, staf perusahaan cenderung lebih kebal dengan penyakit ringan.
“Membiarkan staf menikmati tidur siang selama hari kerja mungkin terdengar tidak biasa, tapi mengingat negara akan kehilangan satu jam tidur pada akhir pekan itu permintaan yang adil,” kata Dr Ramlakhan. [Zeenews]
Baca Juga: Nostalgia Yuk! Ini 9 Gaya Rambut Era 80-an dan 90-an