Suara.com - Meski memiliki manfaat luar biasa bagi ibu dan bayi, nyatanya masih banyak masyarakat dan petugas kesehatan yang belum menjalani Inisiasi Menyusui Dini (IMD), yakni meletakkan bayi di atas dada ibu segera setelah dilahirkan.
Menurut Dr. Utami Roesli, Pendiri Sentra Laktasi Indonesia (Selasi), biasanya mereka beralasan, khawatir kalau bayi mereka merasa kedinginan.
"IMD itu dilakukan sesaat setelah bayi dilahirkan, kira-kira 5-10 menit, tali pusat dipotong, bayi dikeringkan, jangan dimandikan, lalu letakkan langsung di antara payudara ibu selama satu jam. Biasanya, banyak yang khawatir bagaimana kalau kedinginan," kata dia dalam workshop "Infant and Young Child Feeding" oleh UNICEF dan Alive & Thrive di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Padahal, lanjut dia, seharusnya orangtua tidak perlu khawatir. Selain saat IMD bayi akan dipakaikan topi dan selimut, sebenarnya dada ibu itu memiliki termoregulator yang belum banyak kita ketahui.
Dada ibu yang melahirkan, kata Dr. Utami, satu derajat lebih panas dari ibu yang tidak melahirkan. Kalau saat IMD bayi merasa kedinginan, dada ibu akan secara otomatis naik dua derajat, sebaliknya, kalau bayi merasa kepanasan, dada ibu akan turun dua derajat.
Saat melakukan IMD, ada momen istimewa yang akan ibu lalui. Di mana bayi akan melakukan pergerakan, naik mencari puting ibunya.
"Saat mencari puting ini, dia akan menjilat tubuh ibu, puting ibu, mengambil bakteri baik dari tubuh ibu untuk ususnya. Dan, dia akan tahu, ibunya sudah memiliki cukup oksitoksin untuk mengeluarkan ASI atau belum," jelas dia.
Selama ibu belum cukup oksitoksin, bayi kata Dr. Utami, akan terus menjilat puting ibu, hingga oksitoksin dalam tubuh ibu terpenuhi dan ASI siap dikeluarkan.
"Begitu dia tahu, ibunya suasana hatinya sudah baik, baru dia akan minum ASI dari puting ibunya. Lihat betapa istimewanya ciptaan Yang Maha Kuasa. Dan ini adalah hak ibu yang harus ibu minta setiap melahirkan," tutup dia.