Pertama Kali! 14 Telur Komodo Menetas di TSI

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 07 Maret 2017 | 01:24 WIB
Pertama Kali! 14 Telur Komodo Menetas di TSI
Komodo. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga konservasi "ex-situ" (di luar habitat alami) Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, mencatat prestasi dengan menetasnya sebanyak 14 telur komodo (Varanus komodoensis) untuk pertama kali.

"Ini sekaligus kami persembahkan sebagai hadiah ulang tahun (HUT) Taman Nasional (TN) Komodo yang hari ini berusia 37 tahun dan juga untuk masyarakat Indonesia," kata Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Drs Jansen Manansang, Msc kepada Antara di Bogor, Jawa Barat, Senin malam (6/3/2017).

Didampingi Humas TSI Cisarua Yulius H Suprihardo, ia mengharapkan, dengan kelahiran komodo itu menjadi pemicu semua elemen masyarakat di Indonesia selalu ikut aktif berperan dalam upaya-upaya konservasi alam.

"Kelahiran komodo ini juga merupakan prestasi yang membanggakan bagi TSI di bidang konservasi satwa," ujarnya.

Baca Juga: 5 Seleb Ganteng Indonesia Bergaya Ala Pangeran Arab

Ia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara "Mega Biodiversity" dengan kekayaan flora dan fauna.

Salah satu di antaranya merupakan satwa endemik atau satwa yang keberadaannya hanya di Indonesia, yakni komodo (Varanus komodoensis). Satwa endemik asal Pulau Komodo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini merupakan "kadal purba raksasa" yang sudah hidup sejak 40 juta tahun yang lalu.

Komodo merupakan salah satu koleksi Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, yang dilindungi oleh Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dan Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa, serta Appendix I Konvensi Perdagangan Internasional Tumbuhan dan Satwa Liar Spesies Terancam (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora/CITES).

Saat ini, kata Yulius, komodo berstatus "Vulnerable" (rentan), sebuah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan datang.

Status itu diberikan dalam bentuk "daftar merah" oleh badan dunia untuk perlindungan alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN).

Baca Juga: Wulan Guritno Ogah Kasih Nasehat ke Aming

Jansen Manansang menambahkan bahwa pada 17 Agustus 2016, komodo yang berada di kandang pamer (exhibit) TSI Bogor menelurkan 26 butir telur, hasil perkawinan indukan Rangga (jantan) dan Rinca (betina).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI