Suara.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui kedatangan Raja Arab Saudi untuk promosi pariwisata di Bali. Bahkan Kemenpar mengluarkan dana promosi yang banyak.
Kata dia, pariwisata itu adalah mengelola persepsi publik. Melukis gambar dalam imaginasi orang, sehingga sebelum traveling sudah punya expectation akan destinasi yang akan dikunjungi.
"Tugas promosi adalah melukis persepsi, tugas destinasi adalah mendekatkan persepsi dengan kenyataan di lapangan," kata Arief.
Liburan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud bersama para pangeran dan keluarganya ke Bali itu menciptakan persepsi.
Baca Juga: Bule Tetap Pakai Bikini di Pantai Sekitar Hotel Raja Salman
“Karena beliau adalah raja, maka persepsi masyarakat dunia sangat bagus terhadap Bali sebagai destinasi wisata berkelas Raja Arab. Bali tempatnya liburan orang mapan, orang kaya, selebriti dan kepala negara,” lanjutnya.
Arief menyebutkan kementerianya habiskan 50 persen dari budget promosi ke Aljazeera TV Channel untuk menyambut Raja Salman. Kemenpar genjot sejak H-7 sebelum Raja Salman hadir ke Jakarta dan Bali.
"Untuk memperkuat persepsi masyarakat dunia tentang Bali, Jakarta, Bogor dan nama Indonesia. Destinasi wisata kelas dunia, nyaman, aman, keren, bisa berlama-lama, kapasitasnya bisa besar, private, atmosfer budaya, alam yang lengkap, ada bahari, ada forest, ada rice field, kuliner, souvenir, dan asyik," ujar Arief Yahya.
Bali pernah dinobatkan sebagai destinasi liburan terbaik Asia 2016 versi. Bali sebelumnya pernah dikunjungi pangeran Fahad Bin Faisal Al Saud.
Baca Juga: Rombongan Raja Salman Belanja di Discovery Shopping Mall