Menari Dalam Gelap, Seniman Ini Sukses Bikin Penonton Terkesima

Senin, 06 Maret 2017 | 07:58 WIB
Menari Dalam Gelap, Seniman Ini Sukses Bikin Penonton Terkesima
Dewari Swari & Sekar, kelompok seniman dari Karangasem, Bali , tampil di Auditorium Galeri Indonesia Kaya membawakan tarian k tari berjudul ‘Gebug Light – Bala Samar’ pada Minggu, 5 Maret 2017. [suara.com/Risna Halidi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah kelompok seniman dari Karangasem, Bali, yaitu Dewari Swari & Sekar, berkesempatan untuk tampil di Auditorium Galeri Indonesia Kaya pada Minggu, 5 Maret 2017 dengan menampilkan pertunjukan yang memamerkan vokal, gamelan juga gerak tari berjudul "Gebug Light – Bala Samar".

"Gebug Light – Bala Samar" disajikan dalam panggung gelap yang terilhami dari pertunjukan sakral di Bali. Konsep menari dalam gelap ini mencoba mewujudkan realitas melalui tubuh penari sebagai ekspresi roh yang merasuki dan corak warna-warni yang nampak dalam pertunjukannya.

"Sering di Bali kita melihat tarian sakral Kerahuan, yang kelihatan hanya auranya saja. Kami ingin mewujudkannya seperti itu," jelas Komang salah satu pemain gamelan saat sesi tanya jawab.

Gebug Light – Bala Samar menceritakan salah satu tradisi budaya Desa Seraya, Kabupaten Karangasem, yang biasanya digelar saat musim kemarau, yaitu Gebug Ende (Perang Rotan).

Baca Juga: Musisi Senior dan Pendatang Baru Siap Berkolaborasi di JJF 2017

"Gebuk ende sendiri merupakan tradisi memohon turun hujan di musim kering," kata Komang lagi.

Masyarakat Seraya mengadakan tradisi religius untuk memohon turunnya hujan. Permohonan tersebut kemudian diimplementasikan melalui gelaran tradisi Gebug Ende. Kelompok tari Dewari Swari & Sekar merupakan pertunjukan kedua program "Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia bersama Garin Nugroho".

Puas dengan sajian pertunukan, penonton sering memberikan tepuk tangan riuh. Bahkan, tawa pun beberapa kali pecah ketika para penari menarik beberapa orang penonton ke panggung agar merasakan langsung adu gebuk.

Tercatat sebanyak 10 pemenang dari 25 peserta yang berhasil mengikuti workshop. Mereka akan tampil di Auditorium Galeri Indonesia Kaya pada setiap akhir pekan di bulan Maret 2017 sampai dengan 2 April 2017.

Baca Juga: Heboh Karya Seni "Makan Mayit", Ini Kata Menteri Yohana

Penikmat seni yang ingin menyaksikan pertunjukan seni di Galeri Indonesia Kaya dapat menyaksikan secara gratis dan mendaftarkan diri secara online di website Galeri Indonesia Kaya atau datang secara langsung sebelum pukul 15.00 WIB. Anda bakal penasaran lihat pertunjukan seni lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI