Empat Program Utama
Ada empat Program utama dalam komunitas REM15. Program pertama adalah membaca interaktif. "Bagaimana guru atau relawan membuat anak-anak tertarik membaca," tambahnya.
Menurut Gufron, ia kerap menemukan anak yang tidak mau membaca karena merasa buku membosankan. Oleh karena itu, ia bersama rekan-rekan lain di REM15 berusaha sebisa mungkin membuat kegiatan membaca lebih menyenangkan dengan cara metode yang lebih interaktif.
Program kedua adalah membuat bigbook. Dengan program ini diharapkan para guru yang menjadi sasaran latihan REM15 mampu membuat buku cerita mereka sendiri.
"Ini program favorit guru, mereka bilang ini program yang menyenangkan bisa membuat buku sendiri," terang lelaki yang berprofesi sebagai dosen di Uhamka Jakarta ini.
Cerita tak perlu panjang, cukup cerita sederhana namun bermakna serta mengandung unsur pelajaran kehidupan, alhasil guru, orangtua atau relawan lain dapat membuat bukunya sendiri.
Program ketiga adalah bermain peran. Program ini, kata Gufron, bisa jadi merupakan program favorit anak-anak yang menjadi sasaran kampanye membaca 15 menit. "Setelah membaca buku kita bermain peran, bukan membuat rangkuman, bagi anak merangkum itu sangat membosankan," imbuhnya.
Program keempat atau yang terakhir namun tak kalah penting adalah penjenjangan buku. Dengan program ini REM15 berharap baik guru maupun orangtua tahu mengenai buku-buku yang sesuai dengan usia anak.
"Respon mereka seru sekali, mereka biasa bermain dengan gadget dan menurut mereka membaca buku sangat menyenangkan," cerita Gufron saat ditemui Suara.com di kawasan Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Lalu, apa saja manfaat membaca buku bagi anak? Pendiri REM15, Gufron Amirullah menjelaskannya pada bagian berikutnya.
Baca Juga: Inspiratif! Angkie Yudistia, Tuna Rungu yang Sukses Jadi CEO