Studi: Menikah Bisa Menghilangkan Stres

Rabu, 01 Maret 2017 | 16:06 WIB
Studi: Menikah Bisa Menghilangkan Stres
Ilustrasi pernikahan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menawarkan alasan lebih, mengapa kita sebaiknya cepat-cepat menikah. Studi yang diterbitkan di Amerika Serikat tersebut menemukan bahwa orang menikah menghadapi stres psikologis lebih rendah, dibanding individu yang belum menikah.

Diketahui, mereka yang telah memiliki belahan jiwa memiliki tingkat hormon kortisol atau hormon stres lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang belum menikah atau sebelumnya pernah menikah.

Hasil studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychoneuroendocrinology tersebut, menunjukkan stres berkepanjangan berkaitan dengan peningkatan kadar hormon kortisol yang dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur peradangan. Pada akhirnya, hal tersebut dapat membuat pengembangan dan perkembangan banyak penyakit pada tubuh.

"Hal ini menarik untuk menemukan jalur fisiologis yang dapat menjelaskan bagaimana suatu hubungan (pernikahan) dapat mempengaruhi kesehatan dan penyakit," kata salah satu peneliti Brian Chin dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh, Pennsylvania, AS.

Baca Juga: YouTube Luncurkan Saluran Televisi Berbayar via 'Streaming'

Selama tiga hari berturut-turut, para peneliti mengumpulkan sampel air liur dari 572 orang dewasa sehat berusia 21-55 tahun. Beberapa sampel diambil setiap 24jam untuk diuji hormon kortisolnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang menikah memiliki kadar kortisol lebih rendah daripada orang-orang yang belum menikah atau sebelumnya pernah menikah.

Para peneliti juga membandingkan ritme kortisol harian setiap orang. Biasanya, kadar kortisol naik ketika seseorang bangun tidur dan menurun ketika masuk waktu siang. Mereka yang menikah menunjukkan penurunan lebih cepat dibandingkan yang tidak menikah. Pola tersebut telah dikaitkan dengan penyakit jantung dan kelangsungan hidup lebih lama di antara pasien kanker.

"Data ini memberikan wawasan penting dalam cara kita melihat hubungan sosial yang intim, ternyata mempengaruhi kesehatan kita," tutur co-author Sheldon Cohen, Profesor di Carnegie Mellon University. [Zeenews]

Baca Juga: Ingin Punya Bokong Lebih Besar? Santap 5 Makanan Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI