Selama berabad-abad, bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca di seluruh kepulauan Indonesia. Bahasa Indonesia tidak mempunyai sistem penanda waktu. Bahasa-bahasa Eropa-Inggris, Jerman, dan Belanda, memiliki penanda waktu yang jelas sehingga dari bentuk kalimatnya segera dapat diketahui apakah sesuatu terjadi pada masa lampau, masa kini, atau masa depan. Bahkan, dapat segera diketahui pula apakah kegiatan itu sedang terjadi, telah terjadi, akan terjadi, sedang terjadi tapi belum selesai, telah terjadi tapi masih terus berlanjut, dan sebagainya. Pada bahasa Indonesia, semua itu tidak segera dapat diketahui.Selain itu, bahasa Indonesia memiliki imbuhan yang dapat mengubah makna kata hingga batas tak terduga serta juga tidak mengenal pembagian jender dalam struktur kalimat.
Persia
Bahasa Persia merupakan cabang bahasa Indo-Iran dari bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini digunakan utamanya di Afghanistan dan Iran, serta Tajikistan dan negara-negara lain yang mendapat pengaruh Persia. Bahasa ini dikenal sebagai kelanjutan dari bahasa sastra Sassanid Persia yang disebut bahasa Persia Tengah. Sekitar 110 juta orang di seluruh dunia menggunakan bahasa ini.
Slovenia
Bahasa Slovenia adalah bagian dari kelompok bahasa Slavic Selatan dan dituturkan oleh lebih dari 2,5 juta orang di seluruh dunia, utamanya di Slovenia. Bahasa ini termasuk salah satu dari 24 bahasa resmi dan bahasa pengantar di Uni Eropa, dan berdasar kelompok dialek Carniolan rendah dan tinggi.