Alasan Perempuan dan Lelaki Menangis Setelah Hubungan Seks

Tomi Tresnady Suara.Com
Senin, 20 Februari 2017 | 20:01 WIB
Alasan Perempuan dan Lelaki Menangis Setelah Hubungan Seks
Ilustrasi hubungan pasangan. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Have you ever loved somebody so much it makes you cry?"

Merupakan sepenggal lirik dari lagu milik Brandy Rayana Norwood. Pertanyaan dalam lirik tersebut sebaiknya Anda jawab. Jika ya, maka Anda jauh dari kata sendirian.

Sebuah studi mengatakan, hampir setengah perempuan pernah mengalami post-coitial crying setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Istilah medis bagi mereka yang menangis setelah melakukan seks adalah post-coitial dysphoria (PCD) atau juga post-coitial tristesse (PCT).

Baca Juga: Ini Dia Lima Studi Teraneh Tentang Seks

Meski penelitian baru berfokus pada perempuan saja, namun kondisi tersebut dialami oleh lintas gender dan melibatkan rasa sedih, cemas atau agresi.

Biasanya terjadi setelah melakukan seks tetapi juga ada yang saat atau sedang melakukan seks.

"Hal ini bisa bermaksud merilis orgasme. Dengan 'melepaskan' yang terjadi dengan orgasme, bisa juga sambil melepaskan emosi. Bagi sebagain orang akan melibatkan tangisan," ungkap seksolog medis, Dr Marie Tudor.

Salah satu penjelasan pasti menurut Dr Tudor adalah bahwa seks menyentuh emosi yang kuat, baik positif maupun negatif.

"Bagi mereka yang mengalami dysphoria, mereka mungkin menghubungkan ke asosiasi negatif masa lalu dengan pengalaman seksual. Ini mungkin sebuah kilas balik atau memori [sesuatu] yang negatif."

Baca Juga: Belum Resmi Cerai, Duda Jennifer Lopez Gaet Brondong Seksi

Tapi hal tersebut tidak selalu terjadi. Dr. Robert Schweitzer dari Queensland University of Technology telah melakukan dua studi yang berbeda pada perempuan yang mengalami PCD, dan hasil keduanya menunjukkan bahwa orang yang tidak pernah mengalami trauma mungkin masih mendapati diri mereka merasa gelisah, kesepian atau marah setelah berhubungan seksual. Bahkan ketika hubungan secara keseluruhan dalam kondisi bahagia dan sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI