Seperti namanya, menu teh menjadi primadona di gerai ini. Ada 12 jenis teh dari China, Jepang, Inggris bahkan Indonesia yang bisa Anda nikmati dalam keadaan panas atau dingin. Namun jangan kira makanan berat tak akan Anda jumpai disini karena menu makanan utama yang ditawarkan Pantjoran Tea House cukup bervariasi.
Menurut Septian, Captain dari Pantjoran Tea House, teh Genmaicha asal Jepang, dan teh Jasmine asal China paling menjadi favorit pengunjung. Berbagai jenis teh yang mereka tawarkan pun memiliki khasiat bagi kesehatan. Hal ini terlihat dari informasi sejarah teh dan manfaat kesehatan yang menghiasi beberpa dinding gerai ini.
Begitu Genmaicha terhidang, maka aroma pertama yang tercium adalah beras panggang. Ya, sepintas aroma ini akan sangat mengganggu bagi Anda yang baru pertama kali mencoba.
Baca Juga: Awas! Perbaiki iPhone Sendiri Bakal Dituntut Apple
Namun ketika diteguk dan masuk ke kerongkongan, citarasa teh ini sungguh menyegarkan. Segelas teh Genmaicha dingin dibanderol Rp25 ribu.
Jika Anda lebih menyukai teh panas, ada baiknya menjajal jenis teh yang disajikan dalam bentuk teko kecil yang cukup untuk 2 orang. Menariknya lagi, teh panas yang disajikan dalam teko ini bisa diisi ulang kembali. Menu teh panas dalam teko dibanderol Rp30 ribu.
Jika merasa lapar usai meneguk teh, Anda bisa mengisi perut dengan sajian masakan peranakan yang cukup bervasiasi mulai dari olahan ayam, daging, seafood, dan berbagai macam sayuran. Ada pula menu camilan ringan seperti lumpia, tahu goreng, siomay hingga dimsum.
Kala itu saya mencicipi menu Ayam Saus Mandarin (Rp50 ribu), Buncis Sapi Cincang (Rp40 ribu), Tahu Lada Garam (Rp25 ribu). Porsi ala carte cukup banyak dengan rasa yang begitu nikmat. Ada pula beberapa menu non halal yang disajikan Pantjoran Tea House.
Baca Juga: Ada 7 Bentuk Payudara, Tepatkah Bra yang Anda Pakai?