Suara.com - Agar selalu terlihat cantik, banyak perempuan rela menghabiskan waktu dan uang untuk melakukan berbagai perawatan. Tak jarang perawatan yang mereka lakukan termasuk dalam kategori yang menyakitkan atau berbahaya.
Salah satunya yang baru-baru ini menjadi perbincangan, yakni facial api. Pernahkah Anda mendengar tentang perawatan satu ini? Seperti namanya, facial satu ini memang menggunakan api sebagai bahan utamanya. Perawatan ini dipercaya dapat membuat kulit bebas noda dan tampak lebih muda.
Untuk melakukan perawatan satu ini, Anda memang harus bersedia membuat wajah Anda sedikit 'terbakar'. Nantinya, api akan hidup dengan bantuan kain dan alkohol. Kain yang terbakar tersebutlah yang akan diletakkan ke wajah Anda. Hal ini dapat memberi hasil Anda yang diinginkan.
Menurut para ahli dan penemu facial api, perawatan satu ini adalah perawatan khusus untuk wajah yang dapat membantu kulit menjadi mulus dan berseri-sari.
Facial api membantu dalam generasi sel, yang selanjutnya dapat merangsang darah dalam tubuh, sehingga mencegah munculnya keriput dan jerawat pada wajah. Terlepas dari khasiatnya bagi kulit, perawatan api juga membantu untuk meningkatkan metabolisme kulit dan menyingkirkan flu dan batuk yang Anda alami.
Tak hanya itu, para ahli juga mengklaim bahwa menggunakan api juga dapat membantu mengubah zat kimia dalam tubuh seseorang, saat mereka merespon adrenalin. Alkohol yang digunakan juga dapat membantu mencegah luka bakar pada kulit.
Perawatan yang berasal dari Cina ini memang harus dilakukan oleh para ahli dan tidak boleh dilakukan sendiri di rumah demi keselamatan Anda.
Sebelum 'membakar' wajah Anda, biasanya para ahli akan melakukan percobaan di tangan Anda. Mereka tentunya juga sudah menyiapkan langkah-langkah keamanan terbaik selama wajah dibakar dengan api.
Tapi sayangnya, perawatan satu ini dianggap sangat berbahaya oleh para dokter. Ini dibuktikan dengan banyaknya perempuan yang sudah pernah melakukan facial api mengeluh tentang luka bakar pada kulit, lecet dan ruam merah pada kulit.
Banyak dari mereka yang juga mengalami luka dan gatal-gatal pada wajah karena alkohol.
Namun, ini semua kembali lagi pada masing-masing orang dan juga pengetahuan para ahli. Jika Anda berada di Cina dan ingin mencobanya, akan lebih baik jika Anda melakukan penelitian tentang hal ini secara rinci terlebih dahulu.
Seperti bertukar pengalaman dengan mereka yang sudah pernah merasakan dan tentu saja, jangan lupa untuk mencari tahu lebih jelas dengan para ahli yang lebih tahu. (Boldsky)