Pacaran Online, Pastikan Tidak Mengencani Penipu!

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 15 Februari 2017 | 07:47 WIB
Pacaran Online, Pastikan Tidak Mengencani Penipu!
Ilustrasi kencan online. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kecanggihan teknologi tidak menutup kemungkinan seseorang menjalin asmara dan membangun cinta secara modern. Cinta modern tidak lagi menggunakan pendekatan tradisional, seperti mendapatkan perhatian lawan jenis dengan berbicara secara langsung atau bertatap muka. 

Kini menjalin asmara bisa dilakukan dengan bantuan teknologi online yang semakin canggih. Media sosial dan situs kencan online kini bisa membantu Anda dalam mencari jodoh.

Secara perlahan, kenyamanan teknologi mengubah perilaku orang dalam mencari dan menjalin asmara. Namun, dibalik semua kenyamanan itu perlu disadari ada resiko yang menanti.

Anda mungkin seorang pria yang sedang melihat-lihat profil di sebuah situs kencan online, kemudian melihat profil perempuan yang dianggap sesuai dan tertarik untuk mengencani. Kemungkinan Anda mengirimkan pesan padanya dan dia meresponnya dengan memberikan jawaban yang baik.

Baca Juga: Lima Resto Ini Bikin Hari Valentine Makin "Cihuy"

Wanita ini juga memiliki keinginan untuk mengenal Anda lebih jauh. Dia ingin berbicara dengan Anda.

Namun, bisa jadi sebenarnya dia seorang pria atau seorang penjahat siber yang hanya ingin mendapatkan nomor telepon Anda untuk melakukan aksi penipuan (scam).

Tahun lalu, polisi Rusia menangkap dua orang dari Smolensk yang berpura-pura menjadi wanita muda menarik yang mencuri hati para pria di Moskow kemudian mengancam dan menipu mereka untuk mengirimkan jumlah besar uang. Para penjahat siber ini ternyata berhasil mengumpulkan sekitar satu juta rubel Rusia dengan modus seperti ini.

Hal ini tidak hanya terjadi pada lelaki. Banyak perempuan ditipu (scam) sejumlah uang oleh para kekasih online mereka. Namun, jumlah sebenarnya dari penipuan romantis ini tidak pernah diketahui. Banyak dari para korban, terutama orang yang menikah, lebih memilih untuk tetap diam.

Juga, terdapat kasus di mana karyawan situs berperilaku seperti penipu (scammers) dikarenakan hanya sedikit perempuan yang terdaftar di situs. Jadi mereka sendiri membuat akun perempuan cantik dengan menggunakan gambar yang disalin dari mana saja di internet.

Lalu, ada bot dibuat untuk memikat pendatang baru ke dalam percakapan kemudian membuat mereka membayar uang demi melanjutkan percakapan. Jadi, siapa pun dapat menjadi korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI