Orang Hobi 'Traveling' Lebih Mudah Selingkuh

Selasa, 07 Februari 2017 | 09:30 WIB
Orang Hobi 'Traveling' Lebih Mudah Selingkuh
Ilustrasi travelling. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hobi bepergian ke destinasi lokal maupun Internasional nampaknya menjadi gaya hidup masyarakat saat ini. Dengan melancong, pengetahuan akan tempat baru dan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat setempat, menjadi hal yang sulit dilupakan dan membuat seseorang ketagihan untuk bepergian ke tempat baru.

Namun, ada efek negatif yang bisa ditimbulkan dari kegiatan melancong. Studi terkini yang dilakukan Columbia University menemukan bahwa para pelancong cenderung mudah untuk mengkhianati pasangannya.

Alasannya, peneliti mengemukakan, sangking seringnya mengunjungi daerah-daerah baru, orang-orang yang hobi 'traveling' ini bisa saja tidak lagi mendapat kecocokan dengan pasangannya di Tanah Air.

"Pengalaman baru bersama orang-orang baru di destinasi yang ia kunjungi bisa saja menggoyahkan hubungan asmara yang sebelumnya terjalin. Dan sudah ada bukti yang mendukung anggapan ini," tulis studi tersebut.

Baca Juga: Kejar Ketinggalan, LG Andalkan G6

Untuk mendapatkan bukti, tim dari Columbia University meminta 215 siswa menyelesaikan tes sebelum mereka melakukan perjalanan ke sebuah daerah baru. Hasil penelitian menunjukkan, 30 persen dari peserta mengaku berselingkuh setelah menjalani LDR selama 6 bulan, dan 47.7 persen peserta berselingkuh setelah menjalani LDR selama 1 tahun.

Dalam eksperimen lain, 171 siswa dibagi menjadi tiga kelompok. Satu kelompok diminta menulis tentang pengalaman mereka di rumah, satu tentang pengalaman mereka berlibur di luar negeri, dan kelompok kontrol menulis tentang kunjungan terakhir mereka ke supermarket.

Setelah itu, semua siswa diminta menyelesaikan sebuah tes di mana mereka diberi kesempatan untuk berselingkuh. Sekali lagi, hasil menunjukkan bahwa mereka yang menuliskan pengalaman mereka berlibur di luar negeri lebih mungkin untuk berselingkuh.

Peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas orang akan menipu jika mereka menghadapi situasi yang lebih nyaman dibanding tempat asalnya. Mereka merasa mendapatkan pengalaman baru yang menggoyahkan moral mereka. [Medical Daily]

Baca Juga: Belajar dari Kasus Ahok, NU Disarankan Jangan Terima Cagub Dulu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI