Selain berdoa, masyarakat Tionghoa memiliki tradisi unik dalam merayakan Imlek. Di Vihara Dharma Bakti, kawasan Petak Sembilan Glodok, Jakarta Barat, selepas memuja para dewa di depan altar, beberapa pengunjung terlihat melepas beberapa ekor burung.
Burung yang merupakan hewan terbang ini dianggap mewakili simbol kebebasan pada tahun baru Imlek ini.
"Biasanya jumlah burung yang dilepas sesuai usia orang tersebut. Kalau usianya 18 tahun maka yang dilepas 18 burung," ujar seorang kakek yang tak mau disebutkan namanya, Sabtu (28/1/2017).
Selain burung, pengunjung ini juga menjelaskan bahwa hewan lain yang biasa dilepas saat tahun baru imlek adalah hewan air seperti ikan, lintah atau kura-kura.
Baca Juga: Ferry Salim Kehilangan Makna Imlek Setelah Ibunda Meninggal
"Burung kan biasanya hidup di sangkar, jadi di tahun baru ini kita lepas sebagai simbol kebebasan di tahun baru," tambah dia.
Untuk melakukan tradisi ini, pengunjung pun tak perlu repot-repot membawa dari rumah. Di sekitar Vihara Dharma Bakti, berjejer penjual burung sawah. Harganya pun sangat terjangkau dimana satu ekor burung dijual seharga Rp1500.
Salah satu penjual musiman burung, Asep, mengatakan bahwa biasanya Ia bisa membawa pulang uang hingga Rp300 ribu. Namun hingga pukul 11.30 tadi, jumlah burung yang terjual masih sedikit.
"Tahun ini agak sepi, baru 60-an burung yang kejual. Biasanya jam 12an sudah diatas 100 burung," tambah dia.
Baca Juga: Makna Imlek Bagi Dion Wiyoko