Shafira Angkat Bordir dan Sulam Khas Bukit Tinggi di IFW 2017

Selasa, 24 Januari 2017 | 06:18 WIB
Shafira Angkat Bordir dan Sulam Khas Bukit Tinggi di IFW 2017
Shafira hadirkan Bordir dan Sulam Khas Bukit Tinggi di IFW 2017. [Suara.com/Dinda Rachmawati]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keindahan sulam dan bordir khas Sumatera Barat akan diangkat brand busana muslim Shafira ke panggung mode terbesar di Indonesia, Indonesia Fashion Week (IFW) 2017.

Kali ini, Shafira yang berkomitmen untuk selalu mengenalkan 'wajah Indonesia' dalam setiap rancangannya, akan menghadirkan 60 koleksi, yang terdiri dari 50 untuk perempuan dan 10 untuk lelaki.

"Kita akan mengangkat sulam dan bordir khas Bukit Tinggi yang terkenal dengan motif sulam bayang dan sulam suji, untuk kita naikkan ke ajang international. Sulam dan bordir bisa jadi busana muslim yang modern dan elegan," ungkap Head of Designer dari Shafira, Setyawan.

Menurut dia, motif sulam bayang dan sulam suji masih belum begitu populer dibandingkan dengan motif lainnya. Karena itu, Shafira pun mengaplikasikan kedua motif tersebut dalam seluruh koleksi yang bertema "Bungo Nagari".

Baca Juga: Beredar Foto Al Akrab dengan Ibunda Alyssa Daguise, Makin Serius?

Keindahan motif sulam bayang, dapat terlihat dari bayangan motif yang dihasilkan dari teknik sulamnya. Sedangkan sulam suji memiliki keindahan dari gradasi warnanya. Keduanya, memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi, apalagi benar-benar dikerjakan secara handmade dan memakan waktu yang cukup lama.

"Melihat proses pembuatan yang begitu lama, saya pikir ini tidak akan terkejar. Apalagi sebagai perusahaan retail, Shafira harus buat hingga 100 baju sekali produksi. Akhirnya sulam dan bordir Bukit Tinggi hanya kita jadikan sebagai inspirasi. Kita kerjakan oleh tim Shafira, menggunakan mesin," ujarnya.

Meski tidak asli dikerjakan secara handmade, Setyawan mengatakan, ini menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya dan tim untuk mendapatkan look dan hasil yang sama seperti sulam dan bordir yang dibuat secara handmade.

Hasilnya, berbagai busana dengan potongan modern dan elegan pun dihadirkan. Seperti adanya blus hasil dari pengembangan baju kurung yang longgar, dengan eksplorasi detil pada bagian tangan, jaket, rok panjang kaya detil yang dikerjakan secara handmade, palazzo hingga dress.

Untuk warna sendiri, Shafira memadukan warna-warna kontras yang menampilkan ciri khas budaya Minang, seperti menabrakan warna pink, krem khas songket dan kuning mustard. Perpaduan palet dua hingga tiga warna tidak biasa ini bisa menjadi sebuah tawaran baru bagi para pecinta busana muslim untuk mudah memadupadankan.

Baca Juga: Benarkah Menikah Menggunakan Adat Ini Lebih Mahal?

Untuk koleksi yang akan ditampilkan pada 3 Februari 2017 di panggung IFW 2017 ini, Shafira juga bermain dengan manik dan kristal Swarovski aneka warna, di atas busana dan kerudung berbahan satin sutera dan organza polos.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI