Banyak Minuman Berlabel 'Sehat', Bisakah Dipercaya?

Senin, 16 Januari 2017 | 20:25 WIB
Banyak Minuman Berlabel 'Sehat', Bisakah Dipercaya?
Ilustrasi air mineral. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kini banyak kita temui produk makanan atau minuman yang menggunakan embel-embel sehat. Sang produsen mengklaim, bahwa dengan mengonsumsi produk mereka, maka konsumen bisa sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

Lalu bagaimana seharusnya konsumen bersikap? Haruskah langsung percaya dan termakan iklan produk berlabel sehat?

Konsultan nutrisi Jansen Ongko, Msc, RD, mengatakan bahwa serbuan produk minuman dan makanan berlabel sehat kini semakin banyak, karena disertai dengan kesadaran masyarakat yang tinggi untuk menjalani hidup sehat. Sayangnya edukasi yang kurang, membuat masyarakat termakan klaim palsu dari produsen.

"Sekarang kesadaran masyarakat akan hidup sehat semakin tinggi, karena mereka tahu cost kalau sakit itu mahal. Tapi karena ada mis informasi, masyarakat tidak recheck lagi sumbernya dari mana, benar ada penelitiannya atau tidak," ujar dia pada Forum Ngobras di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Jansen mencontohkan, kini produk air mengandung oksigen atau alkaline tengah digandrungi masyarakat. Mereka percaya bahwa minuman ini memiliki khasiat karena sudah merasakan sendiri manfaatnya.

Padahal, menurutnya, manfaat yang dirasakan masyarakat mungkin saja bukan disebabkan oleh kandungan oksigen atau alkaline didalamnya, namun faktor kebiasaan minum yang kini jadi semakin sering.

"Misalnya, banyak masyarakat yang merasa kulitnya jadi cerah dan kenyal setelah konsumsi oxygen water atau alkaline water. Ya hal ini terjadi karena kebiasaan minum airnya bertambah, kulit terhidrasi sempurna," tambah Jansen.

Dalam kesempatan yang sama, ahli gizi Leona Victoria Djajadi berpendapat bahwa kini masyarakat harus lebih pintar dalam memilih suatu produk. Salah satunya dengan melihat apakah klaim yang disebutkan produsen tersebut masuk akal atau tidak.

"Kalau ada embel-embel efek bisa dirasakan instan sudah pasti berlebihan dan harus dipertanyakan keasliannya," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI