Suara.com - Diskon besar-besaran hingga 95 persen yang dhadirkan dalam Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2016 yang berlangsung pada 12-14 Desember 2016 lalu, ternyata menjadi alasan utama banyak konsumen berbelanja pada kesempatan tersebut.
Ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan Nielsen Indonesia, dimana 90 persen konsumen merasa ingin berbelanja saat Harbolnas karena diskon menarik.
Sedangkan 41 persen dari survei yang dilakukan pada 500 responden berasal dari kota-kota besar mengaku, mereka memilih berbelanja saat Harbolnas dikarenakan gratis ongkos kirim.
"Karena inilah, total penjualan selama tiga hari Harbolnas 2016 mencapai Rp3,3 triliun. Penjualan ini sudah mencapai 3,9 kali lebih tinggi daripada rata-rata penjualan di hari biasa," ungkap Rusdy Sumantri, Direktur PT The Nielsen Indonesia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (19/12/2016).
Baca Juga: Kabar Sahrul Gunawan Siap Nikahi Daun Muda, Mantan Istri Girang
Meski tergiur dengan diskon yang menarik, nyatanya tak sedikit dari konsumen merasa kecewa. Pasalnya, beberapa penjual masih ada yang menggunakan diskon palsu untuk menjual produknya.
Menyangkut hal ini, Miranda Suwanto, Ketua Panitia Harbolnas 2016 menekankan bahwa pihaknya sudah menghimbau bagi seluruh e-commerce untuk tidak melakukan hal tersebut.
"Tapi e-commerce itu kan terdiri dari banyak seller. Mungkin bisa diberikan sanksi tegas pada masing-masing seller yang menaikkan diskon tidak masuk akal. Kita kembalikan itu pada masing-masing peserta e-commerce untuk menegur seller nya," ujar dia saat ditemui dalam kesempatan yang sama.
Tapi, lanjut Miranda, hal ini tidak berpengaruh pada penjualan produk saat Harbolnas 2016, karena pihaknya yakin konsumen di Indonesia sudah pintar dan cermat, tentang produk apa yang akan mereka beli.
Ini, kata dia, sejalan dengan survei yang dilakukan oleh Shopback, dimana 33,10 persen konsumen menghabiskan rata-rata satu jam untuk melakukan transaksi di Harbolnas.
Baca Juga: Titi Rajo Bintang Ungkap 'Kunti' Perusak Rumahtangga, Siapa?
"Dengan waktu satu jam itu membuktikan, banyak konsumen lebih cermat dalam berbelanja. Selama satu jam mereka membandingkan harga satu dengan lainnya. Jadi nggak asal diskon besar, terus langsung beli," ujar dia.