Suara.com - Sebutan "chubby" identik dengan orang-orang bertubuh tambun. Namun siapa sangka si chubby yang sering diasosiasikan dengan mereka yang doyan makan ini juga memiliki kesadaran tinggi untuk berolahraga.
Sebuah komunitas bernama "Tim Chubby" berusaha mendobrak stigma bahwa olahraga hanya dapat dilakukan mereka yang bertubuh ramping.
Ketua Tim Chubby Holip Soekawan mengatakan bahwa komunitas yang didirikannya ini memang ditujukan untuk mengajak para pemilik tubuh tambun agar tak takut berolahraga.
"Orang yang bergabung dalam komunitas ini tidak perlu memikirkan bentuk tubuh. Siapapun bisa bergabung walau tergolong chubby," ujar Holip ketika ditemui Suara.com pada temu media beberapa waktu lalu.
Tak hanya mematahkan stigma, komunitas Tim Chubby juga memiliki niat mulia untuk menolong sesama. Hal ini terlihat pada motto yang diusung Tim Chubby yakni Run for Fun and Care to Share.
Dengan motto ini, Holip menambahkan, setiap keringat yang anggotanya hasilkan dari berlari, akan diganti dengan sejumlah dana yang akan disumbangkan untuk kegiatan sosial.
"Kami kaitkan kegiatan kami dengan kegiatan amal. Jadi, kita lari happy, fun, dan peduli sesama. Yang kami bagi adalah keringat kami. Dan kami cari partner yang mau membayar keringat kami untuk kegiatan sosial," tambah dia.
Salah satu kegiatan amal yang pernah mereka ikuti adalah berlari untuk mengumpulkan nasi bungkus. Dalam sebuah kompetisi lari, anggota Tim Chubby yang menang akan mendonasikan hadiah dana yang terkumpul untuk dibelikan nasi bungkus dan dibagi pada orang yang membutuhkan.
"Yang terakhir kita ikuti Allianz Virtual Run Dare to Share, dimana anggota kita berlari dengan jarak sejauh mungkin yang akan diuangkan oleh tim Allianz untuk membantu komunitas penyandang disabilitas," ujarnya lagi.
Sejak didirikan pada 2013, Holip mengatakan bahwa kini anggota virtual yang tergabung dalam Tim Chubby telah mencapai 900 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menyambung komunikasi di antara anggota, 'Tim Chubby' lanjut Holip menggunakan media Facebook dan WhatsApp.
"Karena sifatnya virtual jadi komunikasi pakai media sosial. Tapi mereka di masing-masing wilayah bikin kegiatan lari bersama juga. Ikut-ikut kompetisi untuk sehat dan beramal," tambahnya.
Holip yang juga bertubuh tambun ini, mengakui bahwa dengan hadirnya komunitas ini, kesadaran orang yang tergolong chubby untuk berolahraga semakin tinggi. Ia sendiri merasakan perubahan setelah rutin menjalani kegiatan komunitas Tim Chubby, yakni berlari bersama.
"Saya dulu lebih gemuk, tapi sekarang sudah mulai ramping. Kesehatan juga lebih terjaga dan jarang flu. Untuk itu saya ajak teman-teman saya yang masih chubby untuk aktif. Dan aktif yang paling gampang ya berlari, karena hanya modal sepatu," ujar dia.
Bagaimana, apakah Anda tergolong chubby dan tertarik untuk mulai berolahraga? Bergabung dengan komunitas Tim Chubby mungkin bisa jadi pilihan yang tepat.
Baca Juga: Hadirkan Rainbow Expressions, Amy Atmanto Berdayakan Disabilitas