Suara.com - Tak hanya untuk beragam acara formal, batik kini dapat dikenakan dalam berbagai acara semi formal maupun santai. Kain tradisional ini juga sudah disulap dengan beragam gaya berpotongan modern dan elegan yang menarik.
Tak heran, jika kini batik semakin diminati oleh semua umur dan berbagai kalangan, khususnya anak muda. Melihat hal inilah, brand batik kenamaan Indonesia, Danar Hadi hadir dengan lini terbaru mereka, Days by Danar Hadi, yang menyasar pasar anak muda.
"Di tahun ke 49 Danar Hadi ada di Indonesia, kami berpikir untuk menelurkan satu buah brand baru yang ditujukan untuk anak muda dengan segmen 21-34 tahun. Dengan berbagai gaya yang bisa mengakomodir kebutuhan dan gaya hidup anak muda," kata Diana Santosa, Managing Director Days by Danar Hadir di Jakarta, belum lama ini.
Koleksi bertema "In Every Which Day" yang dirancang oleh Desainer Days by Danar Hadi, Mega Paramitha ini, menghadirkan permainan motif campuran antara motif klasik dan modern agar terkesan ringan bagi anak muda.
Ini terlihat dalam koleksi terbaru mereka yang mengadopsi motif geometris atau yang biasa disebut slobok. Dalam koleksi pertama ini, berbagai unsur curvy lines, terlihat dimodifikasi ke bentuk geometris untuk kesan lebih modern.
Karakter edgy dan kasual dengan dominasi siluet loose dan asimetris, terlihat dalam beberapa koleksi untuk perempuan. Sementara untuk lelaki, siluet pas badan dipilih agar lebih mencerminkan sisi anak muda.
Berbagai palet warna cerah menghiasi koleksi ini, mulai dari warna merah, hijau, jingga, kuning, putih, hingga abu-abu, yang memberikan kesan ceria.
"Ada tiga jenis kategori yang bisa dipilih di Days by Danar Hadi, yakni Basic, Ethnic dan Blank Collection yang disesuaikan dengan keinginan dan karakter anak muda," jelas Rani Sryantoro, Marketing Communication Supervisor Days by Danar Hadi.
Basic Collection, kata Rani dibuat menggunakan teknik manual printing dengan motif desain yang diadopsi dari ragam hias motif batik yang khas. Karena proses pembuatannya, harganya menjadi lebih terjangkau.
Sedangkan untuk Ethnic Collection, diproduksi menggunakan teknik cap tradisional dan cocok bagi mereka yang memiliki ketertarikan terhadap proses membatik, karena koleksi ini cukup otentik, mulai dari warna, motif dan bahan. Jumlahnya yang cukup terbatas dan proses pembuatannya yang masih asli, membuatnya lebih mahal.
Sedangkan Blank Collection memikiki ciri khas motif yang minimalis. Koleksi ini cocok bagi mereka yang belum terlalu familiar dengan batik, namun ingin mencoba memakainya.
"Setiap empat bulan sekali, kami akan keluarkan koleksi baru. Karena pasarnya anak muda, harganya pum cukup terjangkau, antara Rp250 ribu-Rp1 juta," tutup dia.