Untuk itu, pihaknya mendorong perajin masyarakat Baduy menjadikan ikon wisata Kabupaten Lebak.
Sebab, masyarakat Baduy memiliki nilai jual untuk mendatangkan wisatawan domestik hingga mancanegara.
"Kami berharap pelaksanaan festival itu dapat mendongkrak pendapatan ekonomi perajin masyarakat Baduy," katanya.
Sejumlah perajin kain tenun Baduy di kawasan masyarakat ulayat Baduy di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengaku dirinya menyambut positif penyelenggaraan "Festival Baduy" untuk membantu pemasaran produk kerajinan masyarakat Baduy.
Festival ini, kata dia, dirinya merasa kewalahan untuk melayani permintaan wisatawan domestik.
"Kami hari ini sudah laku menjual kain tenun sebanyak 15 potong dengan harga Rp300 ribu per potong," kata Neng (45) seorang perajin tenun Baduy warga Kadu Ketug Desa Kanekes Kabupaten Lebak.
Saprudin (40) seorang wisatawan domestik asal Karawang Jawa Barat mengatakan dirinya mengapresiasi Festival Baduy dengan menggelar berbagai produk kerajinan masyarakat terasing itu.
Kelebihan festival itu, mereka pengunjung sambil duduk di bale-bale memilih produk kerajinan Baduy.
Selain itu juga harga produk kerajinan Baduy tidak memiliki label harga yang jelas.
Namun, pembeli dilarang menawar harga jika sudah ditentukan oleh penjual masyarakat Baduy.