Suara.com - “Burung jelatik, si burung nuri. Hinggap berteduh di pohon meranti. Jalan-jalan singgah di Kepri. Pintu gerbangnya wisata bahari”.
Itulah sebait pantun Menteri Pariwisata, Arief Yahya, yang membuka puncak Festival Bahari Kepulauan Riau, 29 Oktober 2016.
“Festival ini dimaksudkan untuk menyemarakkan Sail Karimata 2016, yang sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Di Kepri, ini adalah versi pariwisata, sehingga lebih banyak yachts atau perahu pesiar yang diekspose,” kata Arief, Kepri, Sabtu (29/10/2016).
Selain menjadi bagian dari rangkaian Sail Indonesia ke-8, Festival Bahari Kepri juga dimaksudkan sebagai titik dimulainya pembangunan pariwisata yang menjadikan Kepri sebagai pintu gerbang wisata bahari Indonesia.
“Sebagai cross border, Kepri dianggap strategis untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai target kunjungan wisman,” kata menpar lagi.
Saat ini, kontribusi Kepri berada di tiga terbaik Indonesia, yaitu sebesar 20 persen, setelah Bali 40 persen, dan Jakarta 30 persen. Pada 2015, wisman yang datang ke Kepri mencapai 2.136.112 orang, sedangkan wisnus mencapai 1.453.809 orang. Hingga Agustus 2016, capaian Kepri sudah 1.319.449 orang dan wisnus sudah melampaui target, yaitu 1.482.000 orang.
Festival Bahari Kepri dinilai bisa digunakan untuk mengoptimalkan peran Nongsa Point Marina dan Bandar Bintan Telani (BBT) sebagai pintu masuk dan pintu keluar yacht. Parade 90 yachts, yang terjadi baru-baru ini terjadi merupakan yang terbesar di Indonesia. Info ini sekaligus meralat berita sebelumnya, yang sempat ditulis 113 yachts.
Adapun kegiatan lain dalam Festival Bahari Kepri 2016 antara lain, Eco Heroes, Tanjungpinang Dragon Boat Race, Pesta Kuliner 10 Kampung, Panggung Gurindam, Fashion Show Busana Melayu dan Drumband Pelajar, Wonderful Indonesia Sailing, Wonderful Kepri Expo, Panggung Penyair, Parade Mobil Hias, Pawai Budaya dan Drumband Taruna AAU (120 orang), Sound from Motherland of Malay, Seminar Wisata Bahari dan Forum Investasi Pariwisata Bahari, Kepri Carnival, gala dinner Festival Bahari Kepri, dan puncak Festival Bahari Kepri.
Kepri Dinilai Perlu Memiliki Marina
Ke-90 yachts yang sedang mengikuti Wonderful Indonesia Sailling (WIS) ini merupakan bagian dari Festival Bahari Kepri, yang terus dipantau Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kemenpar, Indroyono Soesilo. Tim ini melakukan pemantauan sejak pengurusan bea cukai, imigrasi, karantina, hingga menuju lokasi parkir yacht di Tanjungpinang.
“Hari ini, saya meninjau kedatangan yachts di Tanjungpinang. Saya ingin melihat langsung pelaksanaan Festival Bahari Kepri yang menjadi rangkaian Sail Karimata di Tanjungpinang,” tutur Indroyono.
Mantan Menko Maritim itu menyaksikan sekitar 90-an yachts tiba di Tanjungpinang dan berlabuh sekitar 300 meter dari pelabuhan. Saat ini, Tanjungpinang belum memiliki marina yang bisa dijadikan tempat sandar yacht.
Di Kepri, baru BBT dan Nongsa Point Marina yang menyediakan tempat parkir yachts. Dermaganya sudah memiliki berth (tempat tambah), yang dilengkapi listrik, air bersih, saluran air limbah selular, bahan bakar sentral diesel, dan bensin.
“Hari ini saya lihat ada 90-an yachts yang hadir di Tanjungpinang. Ini sudah memecahkan rekor Sail Bunaken 2009,” ujar laki-laki kelahiran Bandung, 27 Maret 1955 itu.
Puluhan yacht tersebut disambut dengan pengurusan dokumentasi yang ringkas. Clearance and Approval for Indonesian Territory (CAIT), izin masuk bagi yacht ke perairan Indonesia langsung dipraktikkan di Tanjungpinang.
Pemilik yacht hanya tinggal klik https://yachters-indonesia.id dan mengisi formulir yang tersedia. “Mereka langsung diproses bea cukai, imigrasi dan karantina. Kepengurusan hanya membutuhkan waktu 1-2 jam dan di ruang penyambutan sudah disiapkan para petugas, berikut minuman dan makanan kecil. Saya kira ini perkembangan yang sangat bagus,” tambah lulusan University of Iowa itu lagi.
Menurutnya, festival berbasis sea zone itu menjadi penanda bangkitnya bahari Indonesia dari Kepri. Beragam bendera dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Prancis, Finlandia, dan Singapura berkibar dari atas yachts yang parkir di tengah laut Tanjungpinang.
“Pemandangan seperti inilah yang kita impikan di Tanjungpinang sejak dulu,” ujarnya.
Indroyono, menilai, pembangunan marina harus segera dilakukan, mengingat kedekatan kawasan Tanjungpinang dengan Singapura. Perjalanan dari Singapura ke Tanjungpinang hanya membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam, dan kebetulan, Singapura merupakan Surga para yachters dunia. Negeri Singa Putih itu menjadi tempat bersandar 4.000 yachts setiap harinya.
Selain wisata bahari, ada juga pusat budaya Melayu di sana. "Ini yang harus ditonjolkan. Festival bahari harus menjadi kegiatan tahunan yang digelar setiap minggu ke-4 Oktober," ujarnya.
Hal lain yang patut menjadi bahan pertimbangan adalah faktor cuaca. "Hari ini cuaca agak kurang bersahabat dan angin cukup kencang. Para yachter harus ekstra waspada, agar kapal-kapal mereka tidak saling tabrakan. Tanjungpinang perlu membangun marina. Mudah-mudahan sudah hadir pada 2017,” harapnya.
Kira-kira berapa jumlah investasi yang harus disiapkan?
“Biaya membangun marina diperkirakan sekitar Rp 15 miliar, untuk bersandar 30 yacht. Dengan sewa sandar Rp 300 ribu per hari, maka sudah Rp 9 juta yang bisa diambil per hari. Kalau dikalikan setahun, mencapai Rp 3,285 milar. Kita harapkan hanya dari biaya sandar, dalam lima tahun biaya sudah bisa kembali,” kata Indroyono.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti menyatakan optimismenya. Meskipun Tanjungpinang tidak ada dalam peta yachter dunia dan belum punya marina, namun para yachter dunia tetap datang. Bahkan lebih banyak daripada jumlah peserta Sail Bunaken 2009.
“Persiapan selanjutnya adalah membangun marina di Tanjungpinang. Apabila dirancang elegan, Tanjungpinang bisa menjadi water front city di Kepri. Semua harus ditebus dengan kerja keras dalam sebuah platform dan roadmap yang jelas,” ujarnya.
Menpar Berpantun di Festival Bahari Kepri 2016
Fabiola Febrinastri Suara.Com
Senin, 31 Oktober 2016 | 15:19 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 09:19 WIB
Lifestyle | 08:49 WIB
Lifestyle | 08:39 WIB
Lifestyle | 08:32 WIB
Lifestyle | 08:14 WIB
Lifestyle | 21:10 WIB
Lifestyle | 20:02 WIB