Pramusaji Difabel Cekatan
Kafe yang mengusung konsep seperti ini terbilang jarang di Indonesia. Kaum difabel seperti tunarungu masih diragukan kemampuannya untuk bekerja di bidang jasa restoran.
Tapi apa yang dilakukan perempuan bernama Dissa Syakina Ahdanisa untuk menggebrak anggapan ini benar-benar berhasil. Pramusaji yang dipekerjakan di kafe miliknya ternyata sama cekatannya dengan pekerja non difabel.
Sayangnya kala itu, kami tak berkesempatan bertemu dengan sang pemilik, karena terbentur jadwalnya yang padat. Ali sang manajer kafe menceritakan, pendirian Deaf Cafe Fingertalk terinspirasi dari sebuah kafe di Nikaragua, Amerika Serikat yang memperkerjakan karyawan tunarungu.
Hingga akhirnya pada Mei 2015, perempuan berusia 26 tahun itu berhasil mewujudkan impiannya untuk membuat kafe serupa dengan De Las Sonrisas di Indonesia, tepatnya di Jalan Pinang No. 37 Pamulang Timur, Tangerang Selatan.
Kini Deaf Cafe Fingertalk telah memiliki cabang baru di kawasan Cinere, Depok. Saya pun berkesempatan untuk mengunjungi kedua outlet tersebut.
Deaf Cafe Fingertalk yang saya kunjungi pertama adalah cabang Pamulang. Lokasinya memang agak tersembunyi. Namun papan penunjuk jalan akan mengantarkan Anda menemukan kafe yang didominasi cat berwarna kuning ini.
Tak seriuh kafe pada umumnya, Anda akan benar-benar mendapatkan suasana tenang nan 'homey' saat berada di Deaf Cafe Fingertalk Pamulang. Petunjuk bisindo (bahasa isyarat Indonesia) menjadi hiasan di beberapa sisi dinding.