Badan Ekonomi Kreatif Jadi Anak Angkat Kemenpar

Rabu, 26 Oktober 2016 | 16:00 WIB
Badan Ekonomi Kreatif Jadi Anak Angkat Kemenpar
Badan Ekonomi Kreatif
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, menyatakan, Bekraf merupakan anak angkat Kementerian Pariwisata. Itulah mengapa Bekraf turut hadir dalam sayembara arsitektur Nusantara untuk homestay bersama Kemenpar.

Triawan tampil di mimbar Balairung, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta dengan setelan batik bermotif bunga dan daun berwarna kuning merah.

"Bekraf adalah anak angkat Kemenpar. Kami dengan 16 sub industri kreatif ini berkomitmen untuk mendukung Kemenpar dalam memajukan pariwisata Indonesia. Itulah mengapa kami hadir mendukung Sayembara Arsitektur Nusantara 2016 untuk homestay bersama Kemenpar," jelas mantan musisi, yang kini pengusaha dan politisi yang resmi dilantik Presiden Joko Widodo, pada 26 Januari 2015 itu.

Laki-laki yang lahir di Bandung, 28 November 1958 itu masih memiliki tugas yang sedang dikerjakan untuk Kemenpar, yaitu mempersiapkan lomba lagu 10 Top Destinasi Prioritas, yang bertujuan untuk membangun jati diri dan karakter daerah.  

"Itu merupakan tugas menpar yang akan segera kami tuntaskan untuk mendukung pariwisata Indonesia," katanya.

Bekraf adalah lembaga negara baru, yang dulunya merupakan bagian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Lembaga ini sempat dipimpin Arief Yahya selama tiga bulan, lalu dipisah menjadi dua lembaga yang berbeda.

Pariwisata Indonesia Mampu Berkompetisi dengan Negara-negara Lain
Pada kesempatan itu, Triawan mengucapkan selamat pada 30 pemenang lomba berhadiah Rp 1 miliar ini. "Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan bahwa pariwisata adalah masa depan perekonomian bangsa kita," tegasnya.

Triawan, yang mantan personel Giant Step, kelompok musik beraliran progressive rock 70-an dan keyboardist itu menegaskan bahwa ke depan, pariwisata adalah core ekonomi Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang disampaikan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, bahwa hanya pariwisata yang akan membawa Indonesia mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

"Kami berkomitmen untuk membantu pariwisata Indonesia," ucap ayah kandung Virania Munaf, penyanyi Sherina Munaf, dan Mayzura Munaf itu.

Bagi Kemenpar, komitmen Triawan itu dinilai sangat bermakna, karena Bekraf merupakan
industri kreatif Kemenpar.

"Creative Industries ada dua kategori, yang masih berupa creative value dan sudah memiliki commercial value. Nah, yang masih creative value itu berada di wilayah Bekraf untuk menginkubasi dan mendidiknya sampai siap terjun di pasar bebas. Setelah punya commercial value, berarti sudah siap berkompetisi dan siap dipromosikan di Kemenpar," kata penulis  C2C, Creativity to Commerce, yang banyak bercerita tentang DiCo atau Digital Company ini.

Hal ini dinilainya semacam start up company, yang mana perusahaan baru harus dibina Bekraf. Sekitar 95 persen start up company gagal, hanya 5 persen saja yang sukses.

"Ini bukan pernyataan saya saja, tapi juga kesimpulan Shikhar Gosh, Harvard Business School. Dari 20 start up, hanya 1 yang sukses. Mereka harus punya strategi besar untuk memenangkan persaingan, yang sering saya sebut dengan 3C, comparative strategy, competitive strategy, dan collaborative strategy," kata Arief, yang mantan Dirut PT Telkom itu.

Competitive bersifat melihat dan membedah keunggulan dari proses creating, choosing, costumizing, channeling sampai commercing. Posisinya berada di mana, sudah siap dikompetisikan atau belum?

Kedua, comparative, tentang bagaimana kondisi para pesaing? Lalu, cooperative atau collaborative, bergabungkan dengan pemenang atau joint the winner.

"Kalau dalam satu tim sepak bola, kan tidak semuanya harus menjadi striker. Kalau sudah ada Messi dan Ronaldo, mengapa kita harus beradu hebat dengan mereka sebagai penyerang dan pencetak gol? Kan bisa jadi playmaker di tengah, libero dan stopper di belakang, dan penjaga gawang," jelasnya.

Pada kesempatan itu, menpar juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Bekraf dalam menata destinasi.

"Tentu ke depan, kami masih akan butuh banyak dukungan penuh," ujarnya.

REKOMENDASI

TERKINI