Ini Dia Terobosan Baru Melawan Gejala Penuaan

Rabu, 26 Oktober 2016 | 12:29 WIB
Ini Dia Terobosan Baru Melawan Gejala Penuaan
Ilustrasi penelitian sel punca (stem cells). (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan teknologi turut berpengaruh pada bidang kesehatan. Salah satunya kemunculan metode sel punca atau stem cell yang digadang-gadang dapat menyembuhkan berbagai penyakit kronis terkait penuaan.

Bahkan baru-baru ini dunia kedokteran menyinggung manfaat sel punca yang dapat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai keluhan yang kerap dirasakan seseorang terkait penuaan, seperti peningkatan kadar kolesterol, gampang lelah, hingga rambut rontok.

Hal ini disampaikan Prof. Dr. dr Wimpie Pangkahila, Dosen Program Magister, Kekhususan Anti Aging Medicine, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana pada temu media Dr Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series (DBSDLS) 2016.

Ia mengatakan, metode sel punca atau stem cell merupakan metode mengganti sel yang rusak dengan sel baru dengan memasukan sel punca melalui darah ataupun langsung melalui tubuh.

"Stem cell sel segar diambil dari tubuh manusia, lalu dikembangbiakkan. Ketika diperlukan stem cell bisa diamasukkan ke tubuh, sehingga kasarnya kita jadi muda lagi. Karena sel muda mencari sel yang sakit dan tumbuh jadi muda lagi," ujar Prof Wimpie.

Salah satu manfaat yang telah dibuktikannya dengan pemberian sel punca adalah mengatasi masalah kerontokan rambut, cepat lelah, dan kadar kolesterol yang tinggi. Meski demikian, gaya hidup sehat tetap harus dilakukan agar seseorang bisa lebih mendapat manfaat dari metode sel punca.

"Ketika diberi stem cell hasilnya bagus. Kerontokan rambut berkurang, kadar kolesterol normal. Tapi saya garis bawahi bahwa gaya hidup sehat harus tetap dilakukan," tambahnya.

Meski sudah terbukti manfaatnya, hingga saat ini di belahan dunia manapun, metode stem cell, menurutnya masih sebatas kerangka uji klinis sehingga disebut clinical trial.

"Stem cell merupakan cara baru dalam bidang kedokteran untuk menyembuhkan penyakit atau gangguan fungsi. Saat ini masih dalam clinical trial yang artinya boleh diterapkan untuk seseorang. Namun, masih dalam bentuk kerangka penelitian," tambahnya.

Dr Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series (DBSDLS) merupakan program tahunan yang tahun ini menyoroti tema Anti Aging. Hal ini dilakukan karena tren penyakit degeneratif yang semakin meningkat seperti alzheimer, parkinson, stroke, serangan jantung, ginjal, hingga osteoporosis, yang risikonya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

"Terapi stem cell saat ini diyakini akan menjadi dasar terapi masa depan untuk menggantikan obat dan terapi konvensional," jelas dr Sandy Qlintang selaku Ketua Umum DBSDLS dan Direktur Stem Cell and Cancer Institute (SCI).

Semakin meningkatkan penyakit degeneratif dan menjamur klinik kecantikan, lanjut dia, membuat masyarakat banyak berharap terhadap terapi stem cell. "Dan, salah satu terapi stem cell terbaru adalah anti penuaan yang dapat mengobati sel yang menua," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI