Asosiasi Dunia Pilih Bintan Adakan Balap Sepeda Internasional

Senin, 24 Oktober 2016 | 13:00 WIB
Asosiasi Dunia Pilih Bintan Adakan Balap Sepeda Internasional
Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan pada etape ketiga Tour de Singkarak (TdS) 2016 di Rimbo Panti, Pasaman, Sumatera Barat, Senin (8/8/2016). [Antara/Hafidz Mubarak A]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengucapkan selamat kepada sport event, Tour de Bintan. Ini merupakan ajang balap sepeda internasional yang sudah 8 kali menggelar acaranya di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Kabar gembira itu datang dari rilis Asosiasi Sepeda International (UCI), yang memastikan kegiatan ini masuk dalam kalender even untuk kategori Grand Fondo World Series 2017, tahun depan.

Sport event di Batam, Bintan, Anambas dan seputar Provinsi Kepri sangat penting untuk pasar wisman dengan originasi Singapura atau ekspatriat yang bekerja di sana. Juga bagi wisatawan yang sedang ke Singapura dan punya waktu untuk menyeberang 45 menit ke Kepri. Survei membuktikan, 60 persen dari sport tourism akan datang lagi ke destinasi tersebut,” ujar Arief.

Kepastian perhelatan Tour de Bintan masuk dalam agenda UCI itu datang setelah federasi sepeda dunia itu mengumumkan nama Tour de Bintan di situs resminya www.ucigranfondoworldseries.com. UCI juga menetapkan Tour de Bintan akan digelar pada 3-5 Maret 2017.

”Akhirnya usaha dan perjuangan kami yang cukup lama itu membuahkan hasil. Semoga kegiatan ini akan semakin diminati dan diikuti oleh pesepeda dunia dan mampu membesarkan nama Indonesia,” ujar panitia pelaksana Tour de Bintan, Luki Prawira, Jakarta, Minggu (23/10/2016).

Luki, yang juga Kepala Dinas Pariwisata Bintan itu menambahkan, kepercayaan ini didapat berkat dukungan para stakeholder pariwisata dan olahraga di Bintan dan di pusat.

”Mekanismenya kami jalankan dengan maksimal, melengkapi semua persyaratan dengan pengurus sepeda daerah, bupati, gubernur, Kementerian Pariwisata dan Asosiasi Sepeda Indonesia. Ahamdulillah, dunia mengakui Tour de Bintan,” ujarnya.

Selain masuk kalender UCI, imbuh Luki, Tour de Bintan juga dipastikan akan masuk dalam kalender balap sepeda Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (ISSI).

”Hal ini juga tidak lepas dari perjuangan event organizer Meta Sport, tempat pelaksanaan Lagooi Bintan, dan tentunya ISSI dan Kementerian Pariwisata atas nama pemerintah, yang memberikan rekomendasi ke jajaran dunia,” ujar Luki.

Peserta dari Singapura Mendominasi
Sebelum masuk kalender dunia, Tour de Bintan merupakan ajang bergengsi. Tahun lalu, Tour de Bintan menghadirkan para pebalap sepeda dari 40 negara dan lebih dari 70 tim balap dan komunitas. Mereka berasal dari Singapura, Hong Kong, Australia, Malaysia, Indonesia, dan negara-negara lain.

Sebanyak 800 orang sudah mendaftar dalam ajang bergengsi tersebut, di mana Singapura mendominasi 30 persen dari jumlah total peserta, Inggris 19 persen, dan Australia 12 persen.

Indonesia sendiri menyumbang sekitar 6 persen dari jumlah peserta. Sisanya berasal dari berbagai negara di belahan dunia, antara lain Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Jepang, Prancis, dan Selandia Baru.

"Kami berharap agar ajang ini dapat mendatangkan wisatawan dari berbagai negara, terutama peserta lomba. Melihat jumlah peserta dan kesuksesan acara sebelumnya, kami optimistis acara ini akan mencapai target, terutama dalam hal jumlah kunjungan pada 2017," kata Luki.

Ia menambahkan, penyelenggaraan sport tourism bertaraf internasional ini dinilai akan memberikan direct impact dan media value yang tinggi. Tahun lalu, kegiatan ini mendatangkan sekitar 2.500 peserta dan perolehan devisa negara yang mencapai US$ 2,75 juta.

Tour de Bintan sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menetapkan Batam sebagai wilayah prioritas dalam pengembangan kawasan wisata dengan sebutan "Great Batam".

"Tour de Bintan diharapkan menjadi kegiatan menarik untuk mempromosikan minat khusus, seperti olahraga rekreasi, di tempat yang juga menarik sebagai destinasi wisata. Sembari bersepeda selama dua hari, pebalap akan melintasi bukit, hutan, dan pantai yang indah. Destinasi dengan fasilitas yang memadai dan kegiatan bertaraf internasional ini diharapkan akan meningkatkan kualitas wisatawan yang berkunjung ke Bintan," kata Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani.

REKOMENDASI

TERKINI