Suara.com - Sajian berkuah ini merupakan salah satu kuliner favorit masyarakat Indonesia. Umumnya, makanan yang kali pertama ditemukan di Cina ini, dibuat dari daging sapi giling dan tepung tapioka.
Untuk mencari bakso seperti di Jakarta misalnya, rasanya Anda tak akan kesulitan, mengingat makanan ini banyak dijual, mulai dari kelas pedagang kaki lima hingga rumah makan kelas mahal.
Namun, tak semua bakso memiliki rasa yang pas, lezat, dengan tekstur yang lembut dan sehat. Apalagi, saat ini, bakso dihadirkan dengan inovasi unik dan menarik sehingga tak hanya tampilan baksonya yang menggoda selera, tapi juga cita rasa dan sensasinya yang membuat kita ketagihan untuk menyantapnya.
Nah, hidangan bakso yang patut Anda coba di Jakarta, ada di daerah Tebet. Kawasan yang sejak dulu memang dikenal sebagai salah satu 'surga-nya' kuliner di Jakarta -- dengan Bakso Yunus dan Soto Mie Bakso H. Ali yang legendaris --, kini juga punya beberapa kedai bakso yang saat ini lagi nge-hits.
Beberapa kedai bakso ini memiliki keunikan dan keunggulan masing-masing. Tak heran bila banyak orang penasaran, ingin segera mencicipinya.
Berikut empat kedai bakso dadi kawasan Tebet, yang sedang booming dan patut Anda coba. Selamat menikmati!
1. Bakso Bom Mas Erwin
Memasuki kedai bakso yang didominasi warna merah, putih dan hitam ini, pengunjung akan melihat banyak banner bertuliskan "100% Daging Sapi, Sehat, Bebas Borax dan Formalin". Ya, kedai bakso yang sudah memiliki sembilan cabang ini memang mengklaim bahwa bakso-bakso buatannya berkualitas tinggi.
Seperti namanya yang unik, Mas Erwin, sang koki pembuat bakso ini menuangkan ide unik dalam bakso-baksonya. Beragam menu seperti Bom Pedas, Bom Urat, Bom Keju dan Granat tersedia. Penasaran seperti apa rasa bakso bom buatan Mas Erwin ini, saya pun memesan menu favorit di sini, yakni Bom Pedas.
Satu porsi Bom Pedas terdiri dari satu buah Bakso Bom Pedas dengan ukuran besar, tiga buah bakso granat dengan ukuran sedang, bihun, mie kuning dan sayuran. Saat bakso yang dijual dengan harga Rp23.000 per porsi ini saya potong, isian daging cincang bersama cabai rawit merah halus langsung keluar. Rasanya? Bikin mata melek dan bibir terasa jontor.
Tekstur bakso yang lembut dan kenyal menambah kelezatan bakso ini. Uratnya pun juga sangat terasa. Bagaimana tidak, karena, kata Mas Erwin, perbandingan membuat bakso ini, terdiri dari 1 kilogram tepung dengan 10 kilogram daging sapi.
Belum lagi kuah kaldunya yang gurih dan pas di lidah, mMembuat siapapun yang menyantapnya pasti ketagihan. Bakso Bom Mas Erwin buka setiap hari, mulai pukul 10.00-22.00 WIB.
Alamat: Jalan Tebet Barat Dalam Raya No. 41, Tebet, Jakarta Selatan.
2. Baso Moncrot
Dari namanya, Kedai Bakso yang didominasi cat warna hijau ini memang cukup membuat penasaran. Di sini, tersedia dua menu yang bisa Anda pilih, yakni Moncrot 1 dengan harga Rp24.500 dan Moncrot 2 Rp21.000.
Tak berlama-lama, saya pun memesan Moncrot 1 yang terdiri dari empat jenis bakso dalam satu mangkuk, antara lain bakso tomat, daging, urat dan gepeng. Berbeda dari kedai bakso kebanyakan, ada satu buah tomat di sini, yang di dalamnya sudah diisi adonan dengan campuran antara daging dan urat. Bakso ini memenuhi bagian dalam tomat yang sudah dibuang bijinya.
Saat membelahnya Anda harus berhati-hati agar tak kena 'moncrot' dari air tomatnya. Inilah mengapa bakso ini disebut bakso moncrot. Belum lagi ketika digigit, tomat seakan 'moncrot' di dalam mulut.
Air tomat yang keluar dari bakso dengan rasa asam segar yang khas, bercampur dengan kuah kaldu membawa pengalaman yang berbeda saat menyantap bakso.
Kuah bakso yang harumnya begitu semerbak, terasa sangat menggoda disajikan bersama bawang dan seledri. Saat kuah dan baksonya masuk ke dalam mulut, rasanya hmmm, begitu lezat dan gurih. Setelah puas menikmati sensasi 'moncrot' dalam bakso tomat, saya pun beralih ke bakso urat, gepeng dan daging.
Bakso-bakso ini juga tak kalah nikmat karena memiliki tekstur yang lembut, empuk dan kekenyalan yang pas. Nah, selain memesan sesuai menu, Anda suka bisa memesan bakso sesuai selera, dengan harga Rp7.700 untuk satu buah bakso tomat, urat dan daging. Sementara bakso gepeng dijual dengan harga Rp5.500. Kedai Baso Moncrot buka mulai pukul 09.00-21.00 WIB.
Alamat: Jalan Tebet Raya, No.72, Tebet, Jakarta Selatan.
3. Bakso Gondrong
Tak jauh dari Baso Moncrot, tepatnya di seberang sebuah restoran dimsum, saya melihat ada sebuah gerobak bakso yang dipenuhi oleh pembeli. Meski kelasnya kaki lima alias berjualan di trotoar jalan, namun kedai bakso ini selalu ramai dipadati pembeli dan itu terbukti saat saya tiba di kedai tersebut.
Gondrong Bakso, begitulah bakso ini dikenal. Sebenarnya menurut Budi, salah satu pegawai, nama ini diambil dari si pemilik usaha bakso yang memiliki rambut panjang sepunggung bernama Mariyanto. Sehari-harinya, ia kerap dipanggil 'si Gondrong'. Itulah yang menjadi alasan mengapa baksonya akrab disebut Bakso Gondrong.
Nah, untuk masalah baksonya, Bakso Gondrong menjual tiga macam bakso jumbo seukuran bola tenis, yakni bakso telur, urat dan daging. Karena penasaran, saya pun memesan bakso urat. Setelah memilih bakso apa yang diinginkan, tak berapa lama pesanan pun datang.
Dalam satu mangkuk, terdapat satu bakso urat jumbo, satu bakso kecil dan satu kuning. Melihat bakso urat di depan saya yang sudah merekah, dengan uap yang menimbukkan aroma kaldu yang cukup menggoda, saya pun segera menyantapnya, diawali dengan menyeruput kuah kaldunya yang gurih.
Sedangkan baksonya, saat digigit begitu kenyal dengan tekstur uratnya yang begitu terasa. Tak kalah dengan bakso jumbo, bakso kecilnya pun cukup lembut saat masuk ke dalam mulut. Tak heran jika bakso ini selalu ramai dipenuhi pengunjung.
Satu porsi Bakso Gondrong dijual cukup terjangkau, yakni Rp16.000 dan buka mulai pukul 11.00 WIB sampai sehabisnya! Kalau beruntung, saat pulang kerja, Anda bisa bertemu Bakso Gondrong pukul 20.00 WIB, tapi jika tidak, menjelang Maghrib pun bakso ini sudah ludes.
Alamat: Jalan Tebet Raya No. 93, Tebet, Jakarta Selatan.
4. Bakso Rawon Setan
Melihat banyaknya inovasi yang dihadirkan dalam hidangan bakso saat ini, Bakso Rawon Setan juga bisa menjadi pilihan bagi Anda. Lokasi yang tak jauh dari Tebet, tepatnya di di Kampung Melayu, seberang Terminal Bidara Cina.
Kedai bakso ini cukup membuat saya penasaran untuk mencicipinya. Sayangnya, karena lokasinya yang berada di dekat terminal, pengunjung cukup kesulitan untuk memarkir kendaraan, karena banyaknya angkutan umum yang mengetem.
Saat memasuki kedai satu ini, saya langsung memesan satu porsi bakso rawon setan. Meski ekspektasi saya saat mendengar Bakso Rawon Setan ini adalah bakso dengan kuah rawon hitam yang khas dengan kluweknya, ternyata saat pesanan datang, bakso ini menggunakan kuah kaldu pada umumnya.
Yang membuatnya disebut bakso rawon adalah karena bakso ini dibuat dari potongan-potongan daging rawon. Ini cukup jelas berbeda dari bakso kebanyakan yang dibuat dengan daging sapi giling. Dengan ukuran jumbo, bakso disajikan menyerupai bunga yang sedang merekah, membuat saya tak sabar untuk mencicipinya.
Menurut Cika, salah satu pegawai Bakso Rawon Setan, kata 'Setan' yang ada di belakang namanya, karena bakso ini memiliki ukuran yang besar.
Tekstur bakso ini cukup berbeda, karena tidak terasa kenyal seperti bakso pada umumnya. Melainkan lebih keras dan garing.
Potongan-potongan daging yang dicampur dengan adonan tepung tapioka membuatnya cukup unik ketika digigit. Satu buah bakso rawon jumbo ini dijual dengan harga Rp35.000. Kedai ini buka mulai pukul 07.00-22.00 WIB setiap hari.
Alamat: Jalan K.H Abdullah Syafei, Kampung Melayu, Jakarta Timur.