Suara.com - Operator tur asal Eropa Timur dan Tengah, yang merupakan peserta familliarization trip (famtrip) Danau Toba, menyatakan kekagumannya pada danau yang terletak di Sumatera Utara tersebut. Ke-16 tour operator asal Polandia, Austria, Hungaria, Slovakia, Bulgaria serta perwakilan Uni Emirat Arab itu sempat syok dengan keindahannya, termasuk ketika menyaksikan budaya Huta Bolon Simanindo.
Mereka sampai terbengong-bengong, terpukau oleh keindahan danau supervulkanik terbesar di dunia itu. Mereka juga terperanjat oleh penampilan atraksi budaya Batak yang menarik.
Aura budaya etnik terpancar kuat pada Huta Bolon Simanindo, sebuah warisan budaya Batak yang khas. Para penari Tor-tor menyapa ramah kepada peserta famtrip dari berbagai negara itu. Mereka menampilkan tarian yang berasal dari suara entakan kaki penarinya, lengkap dengan iringan musik khas Batak.
Mendapatkan suguhan budaya tersebut, para peserta yang dikoordinir KBRI Warsawa itu langsung membidikkan lensa ke arah para penari.
“Pertunjukan budayanya saya rekam. Ini sangat unik dan luar biasa. Jadi rupanya bukan hanya sea, sand and sun (3S) yang kami temukan, tetapi juga culture. Dan itu bisa saya ditemukan di Pulau Samosir, di tengah Danau Toba,” ujar Svetoslav Rumenov Stefanof, Co-Founder Booking Expo Bulgaria.
Tak hanya Stefanof yang terkesima. Vivien Farkas, Product Development Manager Tensi Hongaria, juga ikut tersihir oleh pesona budaya Batak yang dipertontonkan.
”Indonesia kaya budaya. Bagi yang ingin menyaksikan wisata budaya, rupanya di sinilah tempatnya,” katanya.
Joanna Maria Blachura, Product Manager Memories Vacation Polandia lain lagi. Ia mengaku takjub saat melihat Museum Hota Bolon Simanindo, yang lokasinya berada di sekitar acara persembahan tari.
Museum Hota Bolon Simanindo Masuk dalam "Lonely Planet"
Bagi yang senang sejarah dan budaya, museum ini sangat menginspirasi. Ada banyak peninggalan budaya Batak yang bisa dilihat di sana. Ada berbagai peninggalan peradaban Batak, arsitektur perkampungan kuno, deret tugu atau makam raja-raja Batak, hingga rumah adat Batak berbentuk panggung komplit dengan pahatan di atas kayu.
“Saya baru tahu kalau museum ini telah masuk ke dalam daftar destinasi Lonely Planet. Ini sangat pantas. Budaya Bataknya sangat kuat,” ungkap Joanna.
Lonely Planet adalah buku panduan perjalanan wisata dan penerbit media digital terbesar di dunia. Pembacanya menyebar luas di seluruh dunia.
Buku panduan ini menempatkan Museum Huta Bolon Simanindo pada peringkat pertama dari 14 tempat yang harus dikunjungi wisatawan saat ke Danau Toba.
“Danau Toba adalah kombinasi liburan yang sempurna. Alamya bagus dan budayanya juga sangat beragam. Tinggal sedikit dipoles, ditata kembali dan direvitalisasi dengan standar global supaya bisa menjadi destinasi wisata kelas dunia,” timpal Katarzyna Barbara Slowinska, Operation Director Ecco Holiday Polandia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan terima kasih atas apresiasi 16 peserta famtrip dari Eropa Timur yang dipimpin Dubes Peter F Gontha itu. Kesenangan dan kepuasan mereka menjadi kebahagiaan menpar.
“Mereka akan menceritakan, membuat paket, dan menjual wisata Danau Toba di Eropa. Sejak dulu wisman Eropa mendominasi Danau Toba,” katanya.
Peserta "Famtrip" Eropa Timur Tersihir Keindahan Danau Toba
Fabiola Febrinastri Suara.Com
Jum'at, 21 Oktober 2016 | 15:00 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 16:43 WIB
Lifestyle | 16:37 WIB
Lifestyle | 16:33 WIB
Lifestyle | 16:32 WIB
Lifestyle | 16:28 WIB
Lifestyle | 16:23 WIB
Lifestyle | 16:12 WIB
Lifestyle | 16:03 WIB