Panitia Sayembara Desain "Homestay" Gelar Kuis di Sosmed

Jum'at, 21 Oktober 2016 | 13:00 WIB
Panitia Sayembara Desain "Homestay" Gelar Kuis di Sosmed
Ilustrasi homestay di sebuah pantai di Lombok. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panitia pelaksana Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016, Propan Raya, mengadakan kuis berhadiah di sosial media (sosmed) menjelang pengumuman pemenang, pada 25 Oktober mendatang. Kuis ini diselenggarakan bareng Kementerian Pariwisata, yang dipimpin Dr Ir Arief Yahya MSc dan Badan Ekonomi Kreatif

Direktur Propan, Raya Yuwono Imanto, mengatakan, kuis ini dihadirkan dalam rangka menyambut pengumuman Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016.

”Kuis ini lain dari biasanya. Selama kuis berjalan, pertanyaan akan berubah dan jawaban akan berbeda juga. Jangan bosan-bosan mengunjungi sosial media Propan Raya yang terus update Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016,” ujarnya, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, cara ikut serta kuis ini cukup mudah. Pertama, pastikan masyarakat sudah follow  instagram @propanraya. Kedua, like dan mention postingan tersebut ke minimal lima teman, dan selanjutnya beri jawaban Anda langsung di-comment, dengan mengetikkan satu angka saja yang tertera pada gambar kolase desain yang terlampir.

”Jangan lupa gunakan hastag, #ArsitekturNusantara, #HomestayNusantara, #PesonaIndonesia, #PropanRaya, #BEKRAF, #IndTravel pada jawaban Anda. Periode kuisnya sejak 15-24 Oktober dan pengumuman pemenangnya bersamaan dengan pemenang sayembara pada 25 Oktober,” ujarnya.

Misi kuis ini sama dengan Kemenpar, yang mengedepankan pariwisata Indonesia dengan go digital, salah satunya dengan menggunakan sosial media.

”Kami berinteraksi dengan masyarakat melalui berbagai sosmed,” ujar Yuwono.

Lomba Desain "Homestay" Dapat Respons Fantastis
Seperti diberitakan sebelumnya, Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016 mendapat respons fantastis. Hingga proses penjurian, akhir September 2016, ada 728 karya arsitektur bercorak Nusantara yang membanjiri Balairung Soesilo Sudarman, Gedung Kemenpar. Di tingkat nasional, inilah sayembara arsitektur yang paling banyak pesertanya.

Antusiasme para desainer, arsitek, dan ahli gambar bentuk rumah dalam sayembara ini benar-benar luar biasa. Tema sayembara berhadiah total Rp 1 miliar itu adalah “Sayembara Desain Arsitektur Nusantara”.

Seluruh desain arsitektur disarankan sesuai dengan kearifan budaya lokal dan diselaraskan dengan arsitektur di 10 destinasi prioritas.

Adapun ke-10 destinasi prioritas itu adalah Danau Toba-Sumatera Utara, Tanjung Kelayang-Bangka Belitung, Tanjung Lesung-Banten, Kepulauan Seribu-DKI Jakarta, Borobudur-Jawa Tengah, Bromo TenggerSemeru-Jawa Timur, Mandalika-Lombok NTB, Labuan Bajo-Flores NTT, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, dan Morotai-Maluku.

Jangan khawatir soal spesifikasi dan desain yang dilombakan. Semua karya yang masuk dinilai layak untuk dijadikan model hunian bagi wisatawan. Gambar denah, kamar pemilik bangunan, kamar yang disewakan, kamar mandi dan dapur dapat digunakan bersama-sama, sambil tetap mampu menampilkan kreasi arsitektur lokal yang keren.


Sejumlah dewan juri diisi oleh nama-nama top di bidang arsitektur nasional, seperti  Eko Alvarez, Endy Subijono, Bambang Eryudhawan, Hari Sungkari, Herry Purnomo, Dharmali Kusumali hingga ketua dewan juri, Yori Antar. Mereka semua mengaku kerepotan menilai ratusan karya yang dinilai bagus.

“Terus terang, karya mereka bagus-bagus. Inovasi dan kreativitas para arsitek luar biasa. Kami kesulitan mencari karya hebat yang cocok dengan kondisi lokal dan menguntungkan masyarakat lokal,” ujar salah satu anggota dewan juri, Hari Sungkari.

Endy Subijono juga sama. Ia mengaku agak kewalahan, lantaran memberikan penilaian kepada 728 karya yang kualitasnya bagus-bagus.

”Dasarnya kan mendesain bangunan rumah 36 meter persegi, sepertinya nggak ada susahnya. Tapi hasil yang diperlihatkan pada kami luar biasa. Begitu banyak terobosan baru arsitektur Nusantara yang bisa bermain di 36 m2. Ini luar biasa,” ujarnya.

“Ini merupakan sebuah terobosan baru. Masyarakat membuat rumah sendiri dan bisa dipakai wisatawan. Banyak sekali karya yang bagus, yang mengeksplorasi arsitektur Nusantara. Saya angkat topi untuk semua ini,” timpal Eko Alvarez, anggota dewan juri lainnya.

Pernyataan-pernyataan tadi diamini ketua dewan juri. Yori, yang dijuluki “Pendekar Arsitektur Nusantara” ini mengaku takjub. Ia menilai, sayembara ini banyak memberi inspirasi terhadap pengembangan homestay di destinasi wisata.

”Sayembara ini luar biasa. Sebagai juri, saya merasa seperti sedang liburan, traveling ke daerah-daerah pedalaman dan melihat begitu banyak inspirasi yang bisa digali dari kelokalan setempat. Saya sepakat bahwa pariwisata indonesia harus berbasis lokal,” ujarnya.

Setelah masuk fase penilaian, juri bakal menyiapkan tiga pemenang untuk masing-masing destinasi. Penyerahan hadiah oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya akan dilakukan pada 25 Oktober 2016.

“Sampai sekarang dewan juri tidak ada yang tahu siapa pemenangnya. Sistem penilaiannya beragam, ada yang scoring, ada yang debat, dan pemenangnya baru dibuka saat pengumuman pemenang pada 25 Oktober,” sambung Yori.                        

REKOMENDASI

TERKINI