Ini Cara Sederhana Atasi Jet Lag

Kamis, 20 Oktober 2016 | 07:18 WIB
Ini Cara Sederhana Atasi Jet Lag
Ilustrasi jet lag sering terjadi saat melakukan perjalanan jarak jauh. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Liburan sudah berakhir dan Anda harus segera kembali pada rutinitas hari-hari. Sayangnya, tubuh masih terbiasa pada jam berlibur. Mata yang mengantuk dan tak adanya energi untuk beraktivitas sungguh mengganggu.

Keadaan ini biasa disebut sebagai 'Jet Lag'. Nah, bagi Anda yang ingin segera membuat jam tubuh kembali ke jalur seharusnya, sebuah studi terbaru ini bisa menjadi jawabannya.

Kabar baiknya, ini sangat mudah dilakukan. Anda hanya tinggal sarapan, makan siang dan makan malam pada jadwal normal, dan gejala jet lag pun akan segera berkurang.

Hal ini, mungkin jauh berbeda dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan tentang jet lag. Di mana Anda harus menghindari kafein dan alkohol sebelum mencoba untuk tidur, menyesuaikan jadwal tidur Anda ke zona waktu yang baru dengan perlahan atau bahkan menggunakan dosis kecil melatonin untuk membantu tertidur ketika tubuh merasa tak ingin.

Berdasarkan studi yang ditulis oleh Cristina Ruscitto, seorang peneliti di Departemen Psikologi di University of Surrey dan mantan anggota awak pesawat jarak jauh, Anda hanya perlu menyesuaikan jam makan dengan waktu di mana Anda berada, di samping tidur sesuai dengan waktu lokal.

"Ini tentu menjadi sangat mudah bagi wisatawan yang mengalami jet lag, dan mungkin juga akan membantu para awak pesawat atau orang lain yang mungkin tidak dapat tidur karena alasan keselamatan penerbangan. Atau mungkin untuk mereka yang tidak memiliki akses atau waktu untuk menggunakan obat lain seperti terapi kotak cahaya atau paparan sinar matahari alami," kata Ruscitto.

Faktanya, jelas dia, ritme sirkadian atau jam internal tubuh kita, terkait dengan aturan makan. Sistem lengkap sirkadian tubuh tidak hanya mencakup jam pusat di otak, tetapi juga am perifer di organ lain seperti perut, hati dan paru-paru.

"Jam perifer akan tanggap pada makanan dan jam pusat di otak akan merespon terhadap cahaya," ujar dia.

Orang mengalami jet lag ketika semua jam ini tidak sinkron satu sama lain, yang terjadi ketika kita mengubah waktu kegiatan rutin kita, seperti makan, tidur dan terkena cahaya. Jadi, menyesuaikan waktu makan dengan jadwal keseharian seperti biasanya, akan membantu mengurangi jet lag adalah hal masuk akal, tambah Ruscitto.

"Makan secara teratur memberikan informasi ke sistem sirkadian, memberitahu tubuh untuk aktif," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI