Suara.com - Wali Kota Kupang Jonas Salean, meminta warga masyarakat yang tergabung dalam kelompok tenun ikat daerah ini terus berinovasi menemukan dan menciptakan desain motif yang bisa menarik pembeli demi keberlanjutan usaha tenun ikat.
"Dengan berinovasi akan menghasilkan sebuah karya tenunan yang lebih menarik dan lebih memiliki nilai jual," kata Jonas, di Kupang, Kamis (20/10/2016).
Menurutnya, Pemerintah Kota Kupang sangat berkomitmen memberikan perhatian kepada kelompok tenunan daerah itu. Hal ini ditunjukkan dengan bantuan pelatihan teknis pewarnaan, pembelian produk dan pemasaran hasil-hasil produksinya.
Melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Pemkot Kupang terus mendorong kreativitas kelompok tenun ikat tersebut. Menurut dia, dengan langkah itu, setiap perajin tenun ikat bisa terdorong untuk terus berkreasi dan berproduksi demi keberlanjutan kehidupan ekonomi keluarganya.
Selain langkah dan bantuan perlindungan hasil karya para penenun, Pemkot Kupang juga sedang berusaha untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual (HAKI) dari setiap hasil karya dan motif tenunan yang dihasilkan sebagai bagian dari menjaga kreativitas yang dihasilkan para penenun.
Dalam konteks ini, Pemkot Kupang terus membangun komunikasi dengan sejumlah pihak terkait agar bisa segera ada pengakuan akan hak hasil karya para penenun itu.
Seluruh upaya dan perhatian Pemkot Kupang itu setidaknya harus dipandang sebagai dorongan bagi para perajin yang tergabung dalam kelompok tenun ikat untuk terus menghasilkan karya tenunan yang berkualitas dan bernilai tinggi, sehingga bisa berdampak kepada nila jual yang akan ditawarkan ke pasar dunia.
"Jangan hanya berhenti pada kuantitas tenunan, tetapi kualitasnya juga terus didorong pemerintah agar tetap berinovasi," ujar Jonas. [Antara]