Suara.com - Gen Z atau anak-anak dan remaja dengan rentang usia 10-19 tahun merupakan konsumen yang sangat potensial, karena mereka memiliki pengaruh dalam keputusan membeli dalam keluarga.
Menurut survei Nielsen Consumer & Media View (CMV) kuartal II 2016 yang dilakukan di 11 kota, dua hal yang utama dipengaruhi oleh Gen Z adalah keputusan untuk berlibur dan untuk membeli produk elektronik. Sebanyak 47 persen anak-anak (usia 10-14 tahun) memiliki pengaruh terhadap keputusan untuk berlibur, dan 33 persen terhadap keputusan untuk membeli produk elektronik.
Sementara itu, konsumen remaja (usia 15-19 tahun) memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan untuk berlibur (67 persen) dan juga keputusan untuk membeli produk elektronik (62 persen).
“Gen Z adalah masa depan, karena itu penting bagi para pelaku industri untuk memahami perilaku dan kebiasaan mereka,” ujar Hellen Katherina, Executive Director, Head of Watch Business, Nielsen Indonesia dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (19/10/2016).
“Lahir pada era digital, Gen Z memiliki kebiasaan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, dan bahkan pada usia yang sangat muda mereka sudah memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap keputusan membeli dalam keluarga. Pemahaman mengenai perilaku dan kebiasaan mereka dalam mengonsumsi media akan membuka peluang bagi para pemilik brand dan pemasar untuk dapat membangun hubungan jangka panjang dengan mereka.”
Menurut Nielsen Consumer & Media View Q2 2016, olahraga merupakan kegiatan yang paling disukai anak-anak (48 persen) dan remaja (44 persen). Kegiatan berikutnya yang paling disukai adalah menonton TV, yaitu 38 persen pada anak-anak dan 32 persen pada remaja, dan mendengarkan musik dengan 17 persen pada anak-anak dan 25 persen pada remaja.
Sebanyak 11 persen anak-anak menyatakan bahwa kegiatan yang mereka sukai setelah mendengarkan musik adalah membaca buku. Sementara itu, setelah mendengarkan musik, remaja lebih suka menjelajah internet (17 persen).
Temuan tersebut menunjukkan bahwa Gen Z masih dapat dijangkau oleh media, termasuk media tradisional. Televisi, Internet dan Radio merupakan media utama yang mereka konsumsi.
Selain penetrasi TV terrestrial masih yang tertinggi (di atas 95 persen pada anak-anak dan remaja), penetrasi TV berbayar juga mencapai 10 persen.
Pola konsumsi internet juga memperlihatkan peningkatan dalam lima tahun terakhir, dimana pada kuartal kedua 2016 penetrasi internet pada anak-anak adalah 45 persen - meningkat 13 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 – dan pada remaja adalah 81 persen - meningkat 29 persen dibandingkan dengan kuartal kedua 2011.
Rata-rata remaja menghabiskan waktu lebih dari dua jam untuk mengkonsumsi internet (2 jam 29 menit) dan radio (2 jam 20 menit), sementara anak-anak menghabiskan lebih sedikit waktu dengan 1 jam 37 menit untuk internet dan 1 jam 45 menit untuk radio.