Solo Jadi Hub Selatan, Akses ke Borobudur Makin Mudah

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 17 Oktober 2016 | 16:47 WIB
Solo Jadi Hub Selatan, Akses ke Borobudur Makin Mudah
Matahari terbit di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/2/2015).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akses menuju salah satu destinasi unggulan Indonesia, kawasan Borobudur, Jawa tengah, semakin terbuka. Lion Air Group menjadikan Bandara Internasional Adi Soemarmo sebagai salah satu bandara pengumpul (hub) dalam konektivitas penerbangan di kawasan selatan.

Adapun hub di utara Indonesia adalah Manado, Sulawesi Utara. Dengan menjadi hub, maka destinasi wisata yang berada dalam cakupan Joglosemar, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Solo, dan Semarang semakin mudah diakses.

Selama ini, wisman selalu mengandalkan Bandara Adi Sucipto sebagai pintu masuk. Seiring bertumbuhnya pasar wisata, kondisi Adi Sucipto semakin sesak.

Maka, sebelum ada bandara internasional yang baru, yang lebih luas dan memiliki daya tampung besar, maka pelaku wisata mengaktifkan Solo sebagai hub selatan.

“Kami terus mengembangkan rute-rute yang akan dilewati, baik domestik maupun internasional untuk menunjang kebutuhan masyarakat Nusantara dalam bepergian, terutama untuk berwisata," ujar Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, saat ini ada 5 rute penerbangan dalam negeri yang akan dibuka dari dan menuju Solo, antara lain dari dan menuju Banjarmasin, Lombok, Palangka Raya, Ujung Pandang, dan Pontianak. Lion Air Group juga akan menambah rute baru dari dan menuju Solo.

"Kami juga ada menambah armada pesawat yang rest one night (RON) di Bandara Internasional Adi Sumarno dari 2 unit menjadi 6 unit, yang siap untuk melayani penerbangan di pagi hari," katanya.

Penetapan Hub Diharapkan Tambah Wisman ke Borobudur
Soal penetapan Bandara Adi Sumarmo sebagai hub Lion Air Group, pihaknya berharap wisatawan asing bisa lebih banyak yang datang ke Indonesia. Hal itu sejalan dengan program Kemenpar yang dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Menpar Arief Yahya, bahwa pemerintah menargetkan wisman 20 juta kunjungan pada 2019.

"Kami juga bekerja keras untuk mengangkut lebih banyak wisman ke Solo, sehingga turut membantu dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat," tambah Edward.

Pada kesempatan lain, Larasati Sedyaningsih, Penanggung Jawab Pokja Borobudur Kemenpar menyatakan semakin optimistis dengan dibukanya hub selatan oleh Lion Air. Dengan banyaknya rute penerbangan baru ke Solo, diharapkan bisa meningkatkan pengunjung atau wisatawan ke Borobudur.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Menpar terus melakukan percepatan 3A, yaitu atraksi, akses, dan amenitas, untuk menaikkan daya saing pariwisata Indonesia. Salah satunya dengan menempatkan Borobudur sebagai ikon Joglosemar. Candi Borobudur merupakan ikon yang dinilai sudah mendunia.

Ketua Pokja Percepatan 10 Top Destinasi, Hiramsyah Sambudhy Thaib, mengungkapkan, Joglosemar kini memiliki produk destinasi budaya yang sangat kuat dan bersejarah, yaitu Candi Borobudur. Saat ini Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur juga tengah memasuki proses pengembangan 3A.

Menurutnya, Joglosemar harus terkoneksi dengan akses yang baik sebagai segitiga emas wisata berbasis budaya. Akses yang tersedia saat ini adalah Bandara Adi Sucipto di DIY, Adi Sumarmo di Solo dan Ahmad Yani di Semarang.

Untuk menunjang kemudahan akses, pembangunan Bandara Kulon Progo masih terus berjalan. Selo pass yang menghubungkan Solo dengan Borobudur, tanpa melalui DIY, juga masih dalam tahap perbaikan.

"Direncanakan akhir 2016 selesai, dengan menyisakan 1,2 km lagi untuk dilanjutkan di program 2017," ujarnya.

REKOMENDASI

TERKINI