Kerupuk Udang Buatan Indonesia Ini Terkenal di Cina

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 17 Oktober 2016 | 15:05 WIB
Kerupuk Udang Buatan Indonesia Ini Terkenal di Cina
Kerupuk udang 'Papatonk' yang digemari masyarakat Cina.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Papatonk, merek kerupuk udang yang diproduksi PT United Harvest Indonesia meraih sukses ganda. Pertama, sukses memperoleh penghargaan "Primaduta", yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 12-16 Oktober 2016, dalam pembukaan “Trade Expo Indonesia (TXI)” ke-31 di JIExpo, Jakarta.

Kedua, sukses sebagai produk Indonesia yang mampu membangun pasar di Cina, dengan volume 20 juta bungkus kerupuk setiap tahun.

Selain dua poin sukses itu, ada hal lain yang membanggakan dari Papatonk. Indonesian Premium Shrimp Crackers itu menggunakan logo “Wonderful Indonesia” pada kemasannya.

Bungkus camilan ini didesain dengan tulisan “Shrimp Crackers” beraneka warna. Adapun warna dasar kemasan adalah hitam, dengan paduan kuning, merah muda, oranye, hijau dan biru, plus gambar kerupuk di mangkuk.

Pada desain terbarunya, produk ini menampilkan wajah bintang film laki-laki dan perempuan yang mengambil lokasi shooting di Bali.

Suprapto, salah satu pendiri Papatonk dinilai cukup pintar menggunakan bungkus kerupuk udang sebagai meda promosi yang efektif. Produknya mampu menembus pasar Cina, sekaligus sebagai ajang promosi "Wonderful Indonesia".

“Konsumen kerupuk udang Papatonk ada dua, yaitu yang pernah datang dan merasakan sensasi makan kerupuk di Indonesia dan yang tertarik untuk datang ke Indonesia,” katanya.

Kerupuk udang merupakan makanan khas Indonesia yang hampir bisa ditemui di semua restoran. Teksturnya renyah, gurih, dan berasa udang.

“Papatonk” Dukung 20 Juta Kunjungan Wisman ke Indonesia
Pada kesempatan itu, Direktur Papatonk Indonesia, Umar, menyampaikan terima kasihnya atas penghargaan "Primaduta" yang sangat membanggakan dari Presiden Jokowi tersebut. Hal ini disebutnya menjadi penyemangat untuk melakukan inovasi mendukung Wonderful Indonesia di Cina.

“Kami mendukung Kemenpar untuk mendatangkan 20 juta wisman ke Indonesia,” katanya.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Wilayah Asia Pasifik Kemenpar, Vinsensius Jemadu, yang memiliki ide menempelkan logo Wonderful Indonesia ke bungkus kerupuk itu mengaku sempat galau. Ia sempat ragu, apakah logo di bungkus makanan ringan itu efektif bisa mempopulerkan wisata Indonesia.

“Terbukti, Papatonk meledak di pasar Cina. Tidak sia-sia kami menempel Wonderful Indonesia di bungkusnya,” katanya.

"Papatonk rupanya bisa menjadi media promosi yang cukup efektif. Produk itu dijual di hampir semua supermarket di kota-kota besar di Cina. Kerupuk udang adalah camilan khas Indonesia. Logo yang menempel juga pas, Wonderful Indonesia. Hal ini sejalan dengan diplomasi kuliner yang sedang digenjot Menpar untuk Cina, yang menjadi pasar utama kita saat ini,” tambah Vinsensius.

Walaupun sebagai makanan rakyat, kerupuk bisa dikemas dengan bungkus mewah, sehingga citranyapun bisa berubah. Di pasar Cina, Papatonk menjadi camilan mahal dan mewah.

Ekspor produk ini diharapkan terus meningkat, sehingga perekonomian masyarakat pun naik. Selain itu, promosi Wonderful Indonesia diharapkan semakin gencar di Negeri Tirai Bambu, sehingga kunjungan wisman dari Cina ke Indonesia meningkat.





REKOMENDASI

TERKINI