Suara.com - Danau Xi Hu, Hangzhou, yang terletak di Provinsi Zhejiang, Cina, memang spektakuler. Jangankan Presiden Joko Widodo, 20 kepala negara anggota G-20 lainnya pun terpesona dengan atraksi yang dikemas di danau ini pada 4-5 September lalu, saat KTT G-20 di Cina. Tak terkecuali Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Hal ini juga terjadi pada tiga bupati dan satu gubernur dari Indonesia, ketika berkunjung ke Danau Xi Hu baru-baru ini. Mereka adalah Gubernur Sumatera Utara-Tengku Erry Nuradi, Bupati Toba Samosir-Darwin Siagian, Bupati Humbang Hasundutan-Dosmar Banjarnahor, dan Bupati Samosir-Rapidin Simbolon.
Mereka menyatakan shock dan jatuh cinta dengan kemasan pertunjukan dan suasana danau tersebut. Kedatangan mereka ke Negeri Tirai Bambu ini bertujuan untuk belajar pengelolaan danau untuk kemudian diterapkan pada kawasan Danau Toba.
Keempat pejabat di Sumut itu sempat mencicipi pedestrian danau yang disebut Danau Barat atau West Lake itu. Mereka kini tahu maksud destinasi world class. Mereka merasakan sendiri pedestrian yang dibangun bersih, rapi, terjaga, tak bisa membuang puntung rokok sembarangan, dan tidak asal lempar sampah kemana saja.
“Danau West Lake atau Xi Hu ini memiliki kedalaman hanya sekitar 5 meter saja, luasnya juga terlalu kecil jika dibandingkan dengan Danau Toba. Tidak ada ombak besar seperti yang biasa dirasakan di Danau Toba. Keindahan alam Danau Toba malah jauh lebih unggul,” ujar Dosmar, membandingkan Danau Xi Hu dengan Toba..
“Tapi kalau bisa dikemas optimal, menggabungkan keindahan alam dan kekayaan budaya, sekaligus dukungan infrastruktur, saya yakin Danau Toba akan melesat lebih dahsyat,” tambah Rapidin.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya selalu menggunakan rumus atraksi, akses, dan amenitas (3A) untuk mengukur kesiapan destinasi pariwisata, termasuk Danau Toba, yang merupakan satu diantara 10 “Bali baru” yang sedang dibenahi.
Xi Hu Memiliki 7 Keunggulan
Berdasarkan catatan tim yang berkunjung ke Cina, kawasan Danau Xi Hu memiliki 7 keunggulan yang bisa dijual.
Pertama, sepanjang bibir danau dibuat pedestrian atau tempat jalan kaki yang nyaman. Orang tua dan anak-anak yang harus menggunakan kursi roda atau stroller juga bisa menikmatinya dengan santai. Konstruksi jalan dibuat dari tatanan batu yang kuat dan mampu bertahan ratusan tahun. Ukuran jalan dibuat cukup lebar, cukup untuk berjalan berjajar lima orang sekaligus.