Suara.com - Destinasi prioritas Tanjung Kelayang-Bangka Belitung (Babel) rupanya tak hanya fokus membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Saat ini, Tim Pokja Percepatan 10 Bali Baru, yang berada di bawah koordinasi Hiramsyah Syambudhi Thaib, juga tengah mempersiapkan Belitung membangun Kawasan Wisata Geopark berskala internasional yang diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Beberapa tokoh geologi, seperti Dyah Erowati dari ITB 81 dan Oman, Ahli Geopark Kepala Museum Geologi Bandung berada dalam tim ini.
Pulau Belitung, atau yang juga disebut Belitong dikenal sebagai destinasi bahari yang terkenal melalui film Laskar Pelangi. Kawasan ini memiliki sejumlah pantai dengan batu-batu besar, keragaman fenomena geologi, keragaman biologi, dan keragaman budaya. Semua ini menjadu persyaratan UNESCO Global Geopark.
“Itu sebabnya Belitong diusulkan menjadi geopark international,” ujar Larasati, Penanggung Jawab Destinasi Tanjung Kelayang Pokja Percepatan 10 Bali Baru Kemenpar, Belitung, Kamis (13/10/2016).
Gerak cepat pun langsung dilakoni. Pada 2 September 2016, Bupati Belitong dan alumni ITB 81 sebagai inisiator, menandatangani perjanjian kerja sama. Kemudian dalam perjalanannya, tim persiapan geopark ini didukung Museum Geologi Bandung, Gabungan Pecinta Alam Belitung (Gapabel), SGS, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Pemkab Belitong dan Pemkab Belitong Timur.
Mereka mempresentasikan geopark Belitung pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geopark Network (GGN) di Torquat, Inggris, akhir September 2016. Beragam keragaman yang dimiliki Belitung dipresentasikan.
Hasil presentasi itu akan diumumkan Desember 2016, namun UNESCO memastikan akan ada kunjungan dari salah satu ahli geopark/assesor dunia ke Belitung.
Pada 2017, diharapkan usulan sudah bisa disampaikan ke tingkat nasional. Setelah itu, pada 2018 bisa naik ke UNESCO.
“Geopark di Belitung bukan hanya di satu kabupaten saja, tapi seluruh Pulau Belitung. Ke depan, Belitung bukan hanya Kawasan Ekonomi Khusus, tapi juga akan didorong menjadi Wisata UNESCO Global Geopark (UGG),” kata Laras, sapaan akrab Larasati.
Belitung Tujuh Kali Lebih Besar dari Singapura
Luas Pulau Belitung saja sudah mencapai 4.800 kilometer persegi (km²). Bila dibandingkan Singapura, luas Belitung hampir tujuh kali lebih besar.
“Memang sangat besar. Itu sebabnya pengelolaannya melibatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Belitong dan Belitong Timur,” tambahnya.
Daya tarik Belitung adalah batuan granit besar yang tersebar luas di seluruh pulau. Di sini ada batuan bertekstur porfiritik, mineral kuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit, dan hornblende.
Warna bebatuannya pun beragam, ada abu-abu berbintik hijau dan hitam, kehijauan, dan kemerahan.
Ada juga batuan beku yang mempunyai kristal kasar, batuan sedimen khas berupa red sandstones, quartzitic, dan metamorphosed.
Fenomena ini hanya bisa ditemukan di dua tempat di dunia, yaitu Belitung dan Seychelles, Afrika Tengah.
“Pulau Belitung sudah lengkap. Ada potensi besar di dalamnya. Kalau kita masuk ke dalam jejaring geopark internasional, hasilnya pasti luar biasa,” papar Laras.
Tak ingin kehilangan momentum, pada 9 Oktober 2016, tim persiapan geopark dan pemkab Belitong menggelar tumpengan, yang merupakan tanda dimulainya aktivitas menuju Belitong Geopark.
Keesokan harinya, tim langsung memaparkan program dan rencana kerja kepada Pemkab Belitong dan Pemkab Belitong Timur.
“Pada prinsipnya, geopark adalah bottom up, harus tumbuh dari masyarakat. Jadi, semua yang terkait ini akan turun ke masyarakat, ke komunitas, dan pemerintah akan mendukungnya, dengan ikut mengedukasi. Bahkan dalam rangkaian Festival Belitong, tim akan mengisi booth science untuk mulai sosialisasi geopark,” ujar Laras.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya sangat peduli dengan Belitung, karena sudah ditetapkan menjadi KEK Pariwisata di Tanjung Kelayang. Tak lama lagi, bandar udaranya akan naik status menjadi international airport.
"Akses menjadi titik paling krusial, karena wisman belum bisa direct flight dari Singapura, Malaysia dan kota-kota lain di dunia," ujar menpar.