Suara.com - Kepulauan Karimata, atau yang sering disebut sebagai "Mutiara Khatulistiwa" akan segera memiliki kegiatan skala internasional, yaitu Sail Selat Karimata 2016. Acara ini akan diselenggarakan pada 15-29 Oktober 2016, dengan mengarungi pulau-pulau seperti Bintan dan Batam, Kepulauan Riau, dan kemudian meninggalkan perbatasan Indonesia menuju Singapura.
Kabupaten Kayong Utara akan menjadi tuan rumah Sail Selat Karimata 2016 pada 15 Oktober 2016, yang akan menyuguhkan berbagai atraksi budaya, termasuk juga fashion carnaval, drum band parade, dragon boat race, pertunjukan seni, festival kuliner dan bazar, kompetisi permainan tradisional, kompetisi renang dan masih banyak lagi.
Kapal-kapal pesiar dari Singapura dan Malaysia yang berlayar dari Darwin dan Cairns Down Under di Australia dijadwalkan akan hadir di sini.
Kayong Utara merupakan kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, yang beribu kota Sukadana. Kayong Utara merupakan hasil pemekaran Kabupaten Ketapang.
Rangkaian acara Sail Selat Karimata 2016 sendiri terdiri dari empat kegiatan, yaitu seminar nasional tentang kemaritiman di Provinsi Jambi pada 25 Agustus 2016, kedua, acara puncak yang akan dilaksanakan pada 15 Oktober 2016 di Kabupaten Kayong Utara.
Acara akan diisi berbagai macam hiburan, seperti international yacht competition, kompetisi sambal, Asian duren competition, Asian textile design competition, dan Kayong boxing competition.
Puncak kegiatan Sail Selat Karimata yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo tersebut akan dimeriahkan juga oleh pertunjukan senderatari yang melibatkan 500 siswa, yang dipimpin oleh koreografer-koreografer kenamaan Indonesia.
Kemudian ketiga, Festival Bahari Belitong pada 22 Oktober 2016, dan keempat, Festival Bahari Kepri, pada 29 Oktober 2016.
Pada penyelenggaraan Festival Bahari di Kepri ini, pemerintah menggundang yachter dan cruiser dari luar negeri. Pemerintah berharap, sekitar 300 yacht akan merapat dalam festival ini.
Sail Selat Karimata 2016 didukung penuh oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.