Respon Luar Biasa "Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016"

Madinah Suara.Com
Kamis, 13 Oktober 2016 | 15:02 WIB
Respon Luar Biasa "Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016"
Ilustrasi hasil arsitektur. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagaimana caranya untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019? Berbagai cara dilakukan Kementerian Pariwisata, termasuk diantaranya dengan menggelar “Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016”.

Kegiatan yang digelar Kemenpar ini tenyata mendapat respons yang luar biasa. Hingga proses penjurian, akhir September 2016, ada 728 karya arsitektur bercorak Nusantara yang membanjiri Balairung Soesilo Sudarman, Gedung Kemenpar, Jakarta. Di tingkat nasional, inilah sayembara arsitektur yang paling banyak pesertanya.

“Sepanjang sejarah sayembara arsitektur di Indonesia, inilah yang pesertanya terbanyak. Karya yang terkumpul hingga batas akhir penyerahan 20 September 2016, menembus 728 buah. Antusias para desainer, arsitek, ahli gambar bentuk rumah dalam sayembara desain arsitektur Nusantara untuk rumah wisata (homestay), benar-benar luar biasa,” ungkap Ketua Pokja Tim Percepatan 10 Top Destinasi Kemenpar, Hiramsyah Sambudhy Thaib, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, Sayembara Desain Arsitektur Nusantara berhadiah total Rp 1 miliar. Seluruh desain arsitektur para peserta diminta untuk disesuaikan dengan kearifan budaya lokal dan gaya arsitektur di 10 destinasi prioritas.

Adapun ke-10 destinasi prioritas tersebut adalah Danau Toba-Sumatera Utara, Tanjung Kelayang-Bangka Belitung, Tanjung Lesung-Banten, Kepulauan Seribu-DKI Jakarta, Candi Borobudur-Jawa Tengah, Bromo TenggerSemeru-Jawa Timur, Mandalika-Lombok NTB, Labuan Bajo-Flores NTT, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, dan Morotai-Maluku.

Semua Karya Dinilai Positif dan Banyak Terobosan

Semua karya yang dikirim dinilai sudah sangat layak untuk dijadikan model hunian yang diperuntukkan bagi wisatawan ini, mulai gambar denah, kamar pemilik bangunan, kamar yang disewakan, kamar mandi dan dapur yang dapat digunakan bersama-sama.

Para peserta mengirim banyak model, rumah tunggal, berlantai satu atau dua, jenis rumah panggung, semua ada. Semuanya nyaris tak ada cela.

Semuanya sukses membuat dewan juri yang diisi nama-nama top di bidang arsitektur nasional, pusing. Para juri adalah Eko Alvarez, Endy Subijono, Bambang Eryudhawan, Hari Sungkari, Herry Purnomo, Dharmali Kusumali, yang diketuai Yori Antar.

“Tantangannya, semua karya yang diserahkan bagus-bagus. Inovasi dan kreativitas para arsitek luar biasa. Kami kesulitan untuk mencari karya hebat yang cocok dengan kondisi lokal serta menguntungkan masyarakat lokal,” ujar salah satu anggota dewan juri, Hari Sungkari.

REKOMENDASI

TERKINI