Keindahan Morotai yang Bakal Memikat Turis Mancanegara

Tomi Tresnady Suara.Com
Selasa, 11 Oktober 2016 | 15:33 WIB
Keindahan Morotai yang Bakal Memikat Turis Mancanegara
Pasir putih di Pulau Dodola, Morotai, Halmahera Utara, Maluku Utara. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Morotai, pulau di ujung Pasifik utara Indonesia yang berada di Provinsi Maluku Utara sudah lama ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

Namun, sejak masa pemerintahan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, kawasan itu tidak mengalami pertumbuhan pesat karena akses dan amenitas yang tidak mendukung.

"Kalau soal atraksi, keindahan wisata bahari Morotai, keren!" kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, Morotai memiliki kawasan karang yang unik, pantai pasir berwarna putih, lembut dan nyaman diinjak dengan kaki telanjang. Selain itu, kawasan lautnya juga cocok untuk olahraga memancing dan berlayar menggunakan kapal pesiar atau yacht.

"Apalagi underwater zone-nya, banyak wreck atau bangkai kapal bekas Perang Dunia II yang ditenggelamkan di perairan Morotai, yang saat ini ditumbuhi terumbu karang yang indah dan menjadi destinasi diving dan snorkeling," ujarnya.

Menpar, yang didampingi Ketua Pokja Percepatan 10 Bali Baru, Hiramsyah Sambudhy Thaib, yakin atraksi Morotai sangat kuat. Critical success-nya dinilai ada pada akses dan amenitas, karena keduanya sangat minim.

"Soal akses, sekarang sudah diterbangi Wings Air, grup Lion Air dari Manado. Itu solusi yang bagus, karena Manado sedang booming wisatawan Cina," kata Arief.

Pada kesempatan itu, Hiramsyah mengatakan pihaknya mendorong industri di penerbangan dan akomodasi agar bergerak simultan. Kedatangan para wisatawan dari Negeri Tirai Bambu itu terdorong karena wisata pantai, kuliner dan belanja.

"Kami akan terus mendorong agar akses dan amenitas segera dibangun, lalu berkonsentrasi menaikkan jumlah dan mutu SDM, terutama yang bisa berbahasa Mandarin," kata Hiramsyah.

Morotai Diharap Mampu Datangkan 500 Ribu Wisman

Pada 2019, Morotai ditargetkan mampu mendatangkan 500 ribu wisman, namun menurut Hiramsyah hal itu belum memungkinkan untuk tahun ini.

Faktor hotel dan minimnya penerbangan jadi faktor penghambat para wisatawan mancanegara untuk datang sana.

“Dan penyeberangan dengan kapal masih memakan waktu lama. Makanya sebagai langkah percepatan, akan segera dibangun homestay di sana," tuturnya.

Sementara itu, Tim Pokja Percepatan di Morotai, Ari Surhendro menambahkan jika saat ini atraksi kebudayaan terus dibuat agar turis mau datang dan menyaksikan sendiri kecantikan Morotai.

"Dalam rangka menyiapkan atraksi tingkat dunia, kami telah meluncurkan Wonderful Morotai Islands Festival 2016 pada 1 Juni 2016, dengan puncak acara 17-22 Oktober 2016," katanya.

Sebelum puncak acara, panitia mengadakan berbagai kegiatan, seperti Fishing Morotai 2016, yang diserbu 4.000 pendaftar. Sayangnya, kapasitas kapal ditetapkan tidak lebih dari 77 pemancing saja, yaitu 11 kapal, dengan masing-masing 7 orang.

Sebenarnya, animo masyarakat pemancing luar biasa, karena jenis ikan di Morotai beragam.

"Karena itu, pada 2017, pelaksanaan Fishing Morotai akan diperbesar, baik dari sisi jumlah peserta, jumlah kapal, maupun kegiatannya sendiri," kata Ari.

Pemerintah Siapkan Bandara Internasional di Morotai

Ari menjelaskan, pemerintah sudah siap meningkatkan status bandara Morotai menjadi bandara internasional. Persiapan dilakukan antara lain dengan membuka jalur penerbangan ke Morotai dan peningkatan kualitas bandar.

"Bahkan Kepala Bandara di sana mengharapkan overlay runway dilakukan pada 2017 atau paling lambat pada 2018," katanya.

Kemudian dari sisi amenitas, Ari menambahkan, Morotai telah melakukan kerja sama dengan beberapa pihak terkait untuk menyiapkan international chain, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, berupa Proyek Perencanaan Kawasan Pariwisata Pulau Morotai.

“Sekarang sudah masuk tahap evaluasi akhir hasil pengukuran dan sedang mengumpulkan data melalui PIC (penanggung jawab) Morotai untuk program pembuatan masterplan," katanya.

Soal amenitas, Jababeka Morotai telah melakukan kerja sama dengan investor asal Taiwan untuk penyelesaian tambahan cottages di d’Aloha Resort.

Selain itu, ada juga persiapan penandatanganan kerja sama dengan BTN tentang homestay, lalu persiapan kerja sama Citilink Indonesia dengan Wanda Hufei Group ke Morotai untuk survei pembangunan hotel dan lainnya.

"Semula dijadwalkan pada 3-5 Oktober 2016, tapi rupanya ada perubahan (menyusul)," ujarnya.

REKOMENDASI

TERKINI