Kita harus tahu preferensi mereka saat berwisata, misalnya ke Manado atau Bali. Dan jangan lupa, kita juga harus tahu apa yang dikerjakan oleh pesaing terhadap mereka.
Situasi dunia, pesaing, dan pelanggan tersebut wajib kita ketahui secara mendalam, karena itulah medan perang kita. Nah, War Room harus bisa menjawab tiga hal tersebut.
Originasi, Destinasi, Time
Saya selalu mengatakan ke Staf Khusus Bidang Teknologi Informasi, Pak Samsriyono, War Room harus bisa menerjemahkan strategi pemasaran di Kemenpar, yaitu DOT (Destination, Origination, Time).
Urutan yang tepat seharusnya ODT, pertama-tama meninjau Origination atau pelanggan, kemudian melihat produk atau Destination yang kita miliki, lalu kapan mereka melakukan liburan atau Time. Namun agar mudah kita baca dan kita ingat, kemudian saya ganti menjadi DOT.
Strategic Marketing mencakup tiga hal, yaitu customer management, product management, dan brand management. Untuk orang, pariwisata saya ubah sedikit.
Customer management menyangkut Origination, yaitu para wisatawan yang berasal dari target pasar yang kita bidik. Product management, dalam bidang pariwisata adalah Destination atau objek-objek yang akan dikunjungi wisatawan. Kemudian brand management adalah upaya kita untuk memperkuat ekuitas merek (brand equity), misalnya dengan kampanye Wonderful Indonesia.
Kita sering mendengar strategi marketing diringkas menjadi PDB (Positioning, Differentiation, Brand). Elemen pertama adalah strategi yang unsur lengkapnya ada tiga, yaitu Segmentation, Targeting, Positioning (STP).
Kita hanya ambil unsur Positioning-nya saja. Lalu elemen kedua adalah taktik, yang unsur lengkapnya ada tiga, yaitu Differentiation, Marketing Mix, Selling (DMS).
Di sini juga diambil unsur Differentiation-nya saja. Lalu elemen ketiga adalah nilai yang unsur lengkapnya ada tiga, yaitu Branding, Process, Service (BPS).