“Masih banyak yang perlu dibenahi di Pahawang, agar menjadi destinasi wisata yang nyaman,” kata Saptarini.
Pada ajang Anugerah Pesona Indonesia 2016, Pulau Pahawang mendapat nominasi kategori Surga Tersembunyi Terpopuler (Most Popular Hidden Paradise). Pulau ini terkenal dengan pesona bawah lautnya yang memukau dan menjadi kawasan selam yang menarik.
FGD yang juga dihadiri Bupati Pesawaran, Dendy Romadhona tersebut, menyepakati pengembangan kawasan ini dengan konsep 5S, yaitu senyum, santai, spesial, snorkling, dan suvenir.
Pahawang dinilai perlu diberlakukan zonanisasi, seperti zona perkampungan, pelabuhan, akomodasi penginapan, restoran, dan kafe. Selain itu, ada juga zona camping ground dan outbound.
Pulau Pahawang bisa mencontoh Gili Trawangan, Lombok, yang menyediakan jalan setapak untuk mengelilingi pulau sepanjang garis pantai.
“Arena snorkling Pahawang juga harus spesial dan menjadi tujuan utama, sehingga keberadaannya perlu ditata lebih bagus, namun tidak merusak spot area,” tambah Saptarini.
Langkah nyata pertama Forum CSR dalam membenahi Pulau Pahawang adalah mengajak Perum Damri Lampung membangun sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK). Dengan dana CSR “BUMN Hadir untuk Negeri”, Perum Damri tengah membangun 17 unit MCK di Pahawang.
“Pahawang harus bersih dan layak dikunjungi wlsatawan. Oleh karena itu, dana CSR tahun ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan MCK,” kata General Manager Perum Damri Lampung, Yulianto.
Perum Damri juga melayani angkutan ke Pulau Pahawang dengan melewati Dermaga Ketapang, sebagai akses terdekat wisatawan menuju Pahawang. Angkutan perintis ini berangkat dari Terminal Induk Rajabasa, Bandar Lampung, melewati Dermaga Ketapang, Pesawaran, setiap hari dengan tarif terjangkau.