Suara.com - Makanan Indonesia terasa pas di lidah. Tak terkecuali bagi Warga Negara Australia di Perth, Australia.
Hal ini bisa dirasakan saat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Indonesia Culinary and Promotion Wonderful Indonesia, di Avocado Cafe Kelmscott City of Armadale, Perth.
”Rasanya sangat tepat melakukan promosi dengan memperkenalkan masakan Indonesia di Armadale, Perth. Populasi masyarakat kami semakin banyak dan bertambah. Masakan Indonesia begitu nikmat dan rasanya kuat dan berbeda,” ujar Mayor of Armadale, Mayor Henry Zelones sambil menikmati nasi tumpeng khas Indonesia, usai acara pembukaan, Perth, Minggu (2/10/2016).
Kafe yang ramai dikunjungi warga sekitar itu mendadak menjadi kafe Indonesia. Tempat makan warga Australia tersebut penuh dengan hiasan Wonderful Indonesia dan beratap bendera Merah Putih.
Di pintu masuk, keindahan Pulau Komodo, Candi Borobudur, dan informasi bebas visa kepada warga Australia, termasuk 169 negara lainnya sudah menyapa. Menpar memang sangat peduli untuk berpromosi bebas visa kunjungan warga Australia ke Indonesia.
Hadir dalam acara pembukaan, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kemenpar, I Gde Pitana, dan Kepala Bidang Festival Asdep Pengembangan Pemasaran Asia Pasifik, Adela Raung, serta ratusan pengunjung.
Rencana sebelumnya, kegiatan kuliner itu sedianya akan digelar di Araluen Botanic Park, Perth. Namun gagal terlaksana, karena kondisi alam dan cuaca buruk.
Panitia pelaksana lokal, Ratna Hartoyo, mengatakan, angin kencang dan hujan yang deras di Perth dalam beberapa hari terakhir, membuat pemerintah setempat dan pengelola Araluen Botanic Park menutup taman. Banyaknya pohon tumbang dinilai bisa membahayakan keselamatan pengunjung.
Pitana mengatakan, berpromosi dengan mengedepankan masakan atau kuliner Indonesia merupakan cara efektif untuk pariwisata Indonesia. “Kuliner merupakan kultur diplomasi bangsa kita, cara yang sangat tepat,” ujarnya.
Laki-laki asli Bali itu menambahkan, masakan Indonesia tak hanya sekadar nikmat, tapi memiliki nilai sejarah, teori, dan filosofi.
Menurutnya, setiap negara mengedepankan kuliner sebagai pintu masuk ke negaranya, untuk memperkenalkan negaranya, meningkatkan country image negaranyanya, dan branding sebagai ciri khas setiap negara.
Sejauh ini, menurut Pitana, ada tiga makanan khas Indonesia yang sudah menjadi country image di mata international, yaitu nasi goreng, rendang, dan soto.
”Kita lihat nanti, mana dari tiga makanan khas kita itu yang paling menonjol. Semakin banyak unggulan, semakin banyak pintu masuk ke negara kita. Semakin banyak makanan yang dikenal oleh wisatawan, country image ke negara kita semakin baik. Kita berharap bisa memperkenalan Indonesia melalui kuliner,” kata laki-laki murah senyum tersebut.
Warga Australia Juga Disuguhi Kambing Guling dan Gudeg Yogya
Selama ini, nasi goreng, soto ayam, dan rendang selalu menjadi idola para wisatawan. Selain ketiga menu tersebut, tersedia juga kambing guling, nasi liwet, gudeg Yogya, soto Ambengan, risoles, tahu isi, nasi kuning, cendol, kue ku, kue Bugis, ketupat, dan lain-lain.
Kegiatan kuliner di Perth merupakan bagian dari perjuangan mendatangkan wisatawan. Kemenpar berjuang menggoda selera penduduk kota yang ditinggali lebih dari 1,5 juta orang itu dengan kuliner khas Indonesia.
Apa yang dilakukan Kemenpar merupakan usaha untuk menjaga kecintaan dan kerinduan Australia terhadap Indonesia, yang memiliki kebiasaan makan bersama.
”Dengan mencintai kuliner kita, mereka akan terus lebih sering ke Indonesia,” ujar Pitana, yang pernah menimba ilmu di Australia selama 6 tahun tersebut.
Australia dinilai seksi bagi Indonesia. Negara tersebut menjadikan Bali sebagai the second home.
Bagi mereka, Indonesia merupakan negara yang paling mudah dikunjungi, karena dengan biaya yang tidak mahal, mereka mendapatkan tujuan destinasi yang indah.
Selama tiga bulan berturut-turut, April-Mei-Juni 2016, jumlah turis Australia yang datang ke Indonesia merupakan yang terbanyak jika dibandingkan dari negara-negara lain.
Australia Bureau of Statistics (ABS) menyebut, pada Mei 2016, jumlah warga Australia yang datang ke Indonesia mencapai 108,5 ribu orang, naik 16,4 persen dari capaian 2015, yang tercatat 92,8 ribu orang. Jumlah ini juga naik 1,3 persen dari bulan sebelumnya, April 2016, yang tercatat 106,6 ribu orang.
Angka itu mengalahkan jumlah turis Australia ke New Zealand, yang dari waktu ke waktu selalu selalu menjadi menempati puncak tangga. Pada Mei 2016, wisatawan Australia ke Selandia Baru tercatat 104,6 ribu orang, April juga kalah, dengan capaian 99,4 ribu orang.
Nasi Goreng dan Rendang Laris Manis di Perth
Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 03 Oktober 2016 | 16:35 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 22:22 WIB
Lifestyle | 22:01 WIB
Lifestyle | 21:31 WIB
Lifestyle | 20:32 WIB
Lifestyle | 20:23 WIB
Lifestyle | 19:44 WIB