Batik Indonesia Tebar Pesona di Australia

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 03 Oktober 2016 | 13:58 WIB
Batik Indonesia Tebar Pesona di Australia
Ilustrasi: Batik khas Jepara dengan motif bebungaan. (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cara cerdas dilakukan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Perth, Australia. Saat menyambut Hari Batik Nasional, 2 Oktober, perwakilan Indonesia di kota tersebut mengadakan Festival Batik Indonesia di Gedung KJRI, Jalan 134 Adelaide Terrace East, Perth, Australia.

”Warga Indonesia di Perth dan orang Australia berkumpul di sini. Sejak pagi sudah penuh sesak. Ini merupakan usaha kami menjaga budaya bangsa dan wisatawan Australia. Batik adalah kebanggaan kita semua,” ujar Pejabat Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Perth, Widya Sunedu, Perth, Minggu (2/10/2016).

KJRI mendirikan panggung dengan desain berlatar belakang batik Solo, dengan warna khasnya, cokelat. Pengunjung antusias mengikuti workshop dan belajar membatik dengan panduan perancang batik di Perth. Event ini merupakan bagian dari promosi pariwisata Indonesia.

”Di setiap acara, kami selalu mengedepankan branding Wonderful Indonesia,” ujar Widya.

Ia menambahkan batik merupakan salah satu kekayaan tradisi budaya Indonesia, yang kaya filosofi. Sebuah corak bisa bercerita banyak mengenai tradisi dan sejarah tempat asal batik tersebut.

”Ini yang sedang kami jaga di Perth, agar mereka semakin tahu dan semakin sayang dengan batik dan negara kita,” ujarnya.

Batik sudah mendapat pengakuan internasional dan tercatat dalam salah satu kekayaan budaya oleh UNESCO. Istilah batik tidak hanya digunakan oleh masyarakat Pulau Jawa, yang konon merupakan tempat lahirnya batik.

Ternyata, banyak daerah di Indonesia yang menggunakan istilah “batik” pada produk kreatif mereka. Misalnya, kain Tenun Sasirangan dari Kalimantan Selatan, yang kerap disebut sebagai Batik Sasirangan.

”Ini adalah salah satu representasi kecintaan masyarakat Indonesia terhadap batik, namun kami jaga di negara orang lain. Nah, dalam even ini, kami juga selalu mengingatkan 10 destinasi prioritas di Indonesia, agar masyarakat Perth tidak hanya datang ke Bali saja,” ujarnya.

Widya mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar, yang dinilainya terus menjaga animo masyarakat Perth dan Australia dengan berbagai kegiatan, seperti pameran kuliner, yang juga diadakan hampir bersamaan.

”Kompetitor kita, Malaysia, Thailand dan Singapura juga sangat gencar berpromosi di Australia. Menjaga animo kecintaan warga Australia terhadap Indonesia inilah yang harus dilakukan bersama-sama, agar Indonesia tidak kalah dengan negara kompetitor tersebut,” katanya.

Pada kesempatan lain, Menpar Arief Yahya mengucapkan “Selamat Hari Batik Nasional”.

“Semoga batik semakin memperkuat identitas Indonesia dan branding Wonderful Indonesia di seluruh penjuru dunia. Selamat berfestival. Sukses buat KJRI dan timnya,” katanya.







REKOMENDASI

TERKINI