Suara.com - Tugas promosi Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya di Vietnam sudah total. Hasilnya sangat memuaskan.
Masyarakat Saigon, sebutan Vietnam sebelum merdeka sudah kebelet ke Bali, Lombok, Daerah istimewa Yogyakarta (DIY), Bandung, dan destinasi lain di Tanah Air.
Menurut aspirasi warga Ho Chi Minh, Vietnam dan sejumlah travel agent yang ada, mereka ingin ada penerbangan langsung (direct flight) dari Vietnam ke kota-kota destinasi Indonesia, tanpa harus transit ke Jakarta, seperti selama ini. Dengan transit ke Jakarta, maka waktu yang dibutuhkan lebih lama dan biayanya lebih mahal.
Inilah problem nyata yang belum terpecahkan. Masalah utama berada dalam kewenangan Kementerian Perhubungan.
Maskapai penerbangan milik pemerintah, Garuda Indonesia, diharapkan dapat membuka rute langsung dari Vietnam menuju objek-objek wisata andalan turis asing, seperti Bali dan DIY.
Selama ini, Kemenhub menilai, penerbangan langsung dari Vietnam ke kawasan wisata Indonesia dianggap masih dianggap rugi.
"Ini pekerjaan besar, tapi setahu saya, menpar sudah melobi banyak airlines company untuk direct flight dari banyak kota dan negara di dunia," kata Rizki Handayani, Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, wisata menjadi ujung tombak pendapatan negara (tourism for all), sehingga penyediaan akses menjadi tugas bersama Kemenhub, Angkasa Pura, dan maskapai penerbangan.
Masyarakat Vietnam Butuh ke Borobudur
Soal keluhan akses internasional juga diungkapkan Konjen RI di Ho Chi Minh City, Jean Anes.