Suara.com - Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar kata "Pulau Buru di Maluku"? Mungkin Anda mengingatnya sebagai pulau yang eksotis atau sebagai lokasi Danau Rana dan tempat pembuangan tahanan politik? Atau malah sama sekali tak tahu?
Bagi yang penasaran, silakan simak Festival Bupolo di Namlea, Kabupaten Buru, pada 8-12 Oktober 2016. Selama ini, kecantikan alam Maluku dan keindahan budayanya belum banyak diketahui.
"Budaya, kuliner, dan alamnya oke. Itu sebabnya, Kementerian Pariwisata ikut mempromosikan eksotisme wisata di Kabupaten Buru. Silakan datang dan simak Festival Bupolo di Namlea, Kabupaten Buru," kata Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara saat mewakili Menpar Arief Yahya mewisuda 603 lulusan STP Nusa Dua Bali, di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Pulau Buru menyimpan keindahan yang belum banyak tersentuh tangan manusia. Pulau seluas 8.473,2 kilometer persegi (km2) dengan garis pantai mencapai 427,2 kilometer (km) itu berkontur pebukitan dan pegunungan. Wisata alam, pantai, budaya, sejarah hingga kulinernya pun menggoda.
Pengunjung Bisa Saksikan Danau Terbesar di Maluku
Danau Rana, misalnya. Di kawasan ini, wisatawan bisa menyaksikan Suku Rana yang masih tinggal dalam kultur tradisionalnya. Letaknya tidak biasa.
Danau terbesar di Maluku itu berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sepanjang hari, danau tersebut nyaris selalu diselimuti kabut. Bila ingin berkeliling danau, masyarakat setempat siap mengantar Anda.
Anda juga bisa mengunjungi perkampungan warga yang mengelilingi danau, seperti Dusun Wamamboli, Kaktuan, Erdafa, Warujawa, Waimite, Wagrahi, dan Waireman dengan sambutan ramah masyarakat Buru. Di perkampungan-perkampungan itu, Anda bisa mencicipi umbi-umbian dengan ikan bakar dan Colo-colo khas Maluku.
Selain itu, masih ada Danau Namniwel. Danau ini sangat luas, dengan panorama alam yang dihiasi kumpulan burung Belibis di sekitarnya. Tempat ini cukup terkenal dan ramai dikunjungi pada akhir pekan. Masyarakatnya juga hidup secara tradisional.
Masih belum puas?