Usung Busana Lelaki Etnik-Modern, Norlive Unjuk Gigi di Swiss

Rabu, 28 September 2016 | 15:41 WIB
Usung Busana Lelaki Etnik-Modern, Norlive Unjuk Gigi di Swiss
Media gathering di gerai utama Norlive, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (27/9/2016). (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bakat-bakat muda Indonesia kini semakin menunjukkan taringnya di kancah dunia, melalui berbagai bidang di industri kreatif. Kali ini, giliran brand lokal asal Bandung, Norlive yang siap bersaing dengan industri fesyen mancanegara.

Norlive yang berdiri pada 2011, akan membawa sejumlah koleksi terbarunya di ajang Indonesia Display Warehouse di Basel, Swiss. Acara yang bekerja sama dengan Indonesia Display pada akhir 2016 ini juga merupakan sebuah upaya terobosan dalam memfasilitasi para pengusaha Indonesia, untuk menjajaki potensi pasar global secara lebih berkelanjutan.

"Kami ingin menunjukkan kepada dunia luar, bahwa anak-anak muda Indonesia juga mempunyai karya-karya kreatif di bidang fesyen yang tak kalah dengan mancanegara. Untuk itulah kami ingin berkonstribusi di acara ini," kata Irma Wulan Sari, Pemilik Norlive, dalam media gathering di gerai utama Norlive, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (27/9/2016).

Berbeda dari kebanyakan brand fashion lain, yang mengangkat keindahan busana perempuan, Norlive justru berfokus pada busana khusus lelaki dengan kesan etnik yang kental, namun tetap memiliki napas modern.

Koleksi busana Norlive yang akan dibawa pada ajang Indonesia Display Warehouse. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

Nantinya, koleksi busana Norlive yang akan dibawa pada ajang Indonesia Display Warehouse tetap disesuaikan dengan 'DNA'-nya, yang mengangkat wastra-wastra nusantara, seperti batik dan tenun, namun di campur dengan material yang nyaman, seperti katun, bahan denim, maupun kulit.

"Kita nggak mungkin buat baju yang full tenun untuk pasar luar negeri, karena itu kan tebel sekali. Jadi kita akan mix dengan material yang nyaman, tanpa menghilangkan keindonesiaannya," lanjut Irma.

Karakter busana Norlive yang khas dengan variasi aksen yang unik pada bagian kerah, siku dan lengan seakan menjadi kekuatan desainnya, sehingga busana tersebut terlihat modern, sekaligus elegan.

Tak hanya itu, meski kaum Adam umumnya lebih mencari warna-warna aman seperti cokelat, abu-abu dan hitam untuk busananya, Norlive justru menghadirkan warna-warna yang lebih cerah. Alasannya, kata Irma, Norlive ingin setiap lelaki bisa terlihat lebih muda ketika menggunakan koleksi.

"Ada 28 koleksi yang akan kami bawa ke Swiss nanti. Seluruhnya koleksi eksklusif dan premium," kata dia.




BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI